JakartaInsideCom – Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, mengungkapkan bahwa curah hujan yang terjadi pada Selasa (28/1) melebihi kapasitas saluran air, baik utama maupun pendukung.
Akibatnya, genangan dan banjir terjadi di berbagai titik di Jakarta.
“Curah hujan pada Selasa malam (28/1) mencapai sekitar 368 milimeter (mm), sementara saluran air, baik utama maupun pendukung, hanya mampu menampung 100 mm hingga 150 mm per hari,” ujar Teguh di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan data stasiun pengamatan hujan Kemayoran, curah hujan tercatat mencapai 368 mm.
“Infrastruktur utama sebenarnya maksimal hanya mampu 150 mm per hari, sedangkan saluran penghubungnya hanya bisa menampung hingga 110 mm,” tambahnya sebagaimana dikutip dari Antara.
Meski demikian, Teguh menegaskan bahwa penanganan banjir di Jakarta saat ini lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Pemprov DKI mengerahkan seluruh sumber daya yang ada guna menangani banjir, termasuk pompa air dan pemeriksaan saluran air,” katanya.
Sebagai langkah penanganan, Pemprov DKI telah mengirimkan pompa dan mobil pemadam kebakaran untuk menyedot air di beberapa lokasi terdampak.
“Seperti tadi malam (Selasa), sekitar pukul 23.30 WIB, kami mengirimkan dua mobil damkar ke perempatan Cempaka Mas,” paparnya.
Teguh juga telah menginstruksikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk tetap siaga dan segera menangani genangan maupun banjir yang terjadi.
“Kami selalu menginstruksikan seluruh OPD terkait dan perangkat wilayah untuk tetap siaga serta melakukan penanganan secepat mungkin guna meminimalisir dampak genangan maupun banjir,” ujarnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat bahwa sebanyak 54 RT dan 23 ruas jalan di wilayah DKI Jakarta terdampak banjir akibat hujan lebat pada Selasa (28/1). Ketinggian banjir rata-rata berkisar antara 30 hingga 100 cm.