JakartaInsideCom – Tren #KaburAjaDulu ramai di media sosial. Apa yang awalnya sekadar candaan netizen kini menjadi simbol ketidakpuasan terhadap kondisi negara.
Banyak yang mempertimbangkan pergi ke luar negeri demi hidup yang lebih baik.
Anies Baswedan menanggapi tren ini. Ia berbicara soal arti mencintai Indonesia di masa sulit.
“Cinta Indonesia bukan hanya saat negara baik-baik saja. Justru cinta diuji ketika menghadapi tantangan,” kata Anies dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Jumat (14/2/2025).
Ia memahami bahwa ada kalanya orang merasa lelah.
“Wajar jika perjuangan terasa berat, seperti bertepuk sebelah tangan. Tapi jika terasa sulit, istirahatlah, bukan menyerah,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa mencintai Indonesia bisa dari mana saja.
“Nasionalisme bukan soal di mana kita tinggal, tapi seberapa besar manfaat yang kita berikan. Pergi ke luar negeri sah-sah saja, asal tetap berkontribusi,” tegasnya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengingatkan bahwa migrasi harus dilakukan secara legal. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Judha Nugraha, menyatakan bahwa banyak warga Indonesia bekerja di luar negeri melalui jalur ilegal. Dari 67.297 kasus WNI di luar negeri, mayoritas terkait pelanggaran keimigrasian.
“Pergi atau bekerja di luar negeri adalah hak setiap warga, tetapi harus melalui prosedur yang benar,” kata Judha, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (13/2).
“Orang harus punya visa kerja, kontrak yang jelas, dan memahami kredibilitas perusahaan. Jika tidak, mereka bisa terjebak dalam penipuan atau perdagangan manusia,” tambahnya.
Tren #KaburAjaDulu lahir dari keluhan tentang ekonomi, sosial, dan politik di Indonesia. Namun, Kemlu mengingatkan agar tidak terbawa arus tanpa perhitungan matang.
Pergi ke luar negeri bukan sekadar soal keinginan, tapi juga soal kesiapan dan keamanan.