JakartaInside.Com– masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di kalangan di . ini disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) yang menyebar melalui hubungan seksual.

Melansir IndiaTimes, Setiap tahun, sekitar 123.907 baru dilaporkan, dan 77.348 meninggal akibat ini.

sering berkembang tanpa gejala yang jelas pada tahap awal. Namun, beberapa tanda yang perlu diwaspadai adalah perdarahan di luar siklus menstruasi atau setelah menopause, nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seksual, serta keputihan yang berbau atau berubah warna. Pada tahap lanjut, gejala bisa lebih parah, seperti pembengkakan kaki, kesulitan atau besar, dan penurunan tanpa sebab yang jelas.

Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi HPV, pemeriksaan rutin seperti Pap smear dan tes HPV, serta menerapkan . Menggunakan kondom saat berhubungan seksual dan tidak sering berganti pasangan juga dapat menurunkan risiko infeksi. Selain itu, merokok diketahui dapat melemahkan imun, sehingga meningkatkan risiko terkena .

Pengobatan bergantung pada tingkat keparahan . Pada tahap awal, operasi pengangkatan tumor atau rahim sering menjadi pilihan utama. Jika kanker sudah menyebar, pasien mungkin perlu menjalani radioterapi, kemoterapi, atau imunoterapi. Dalam beberapa , terapi target seperti Bevacizumab atau Trastuzumab Deruxtecan juga digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.

Akan hal itu, Para ahli mengimbau di untuk lebih sadar akan pentingnya vaksinasi HPV dan pemeriksaan rutin guna mencegah . Dengan deteksi dini dan langkah pencegahan yang tepat, akibat dapat ditekan.