mengisyaratkan akan mengajukan kasasi ke () terkait putusan Niaga dalam kasus hak cipta yang melibatkannya.

Keputusan ini menuai berbagai tanggapan dari kalangan .

mengaku bingung dengan langkah yang akan ditempuh .

Dalam unggahan di pribadinya pada Senin (17/2), ia mempertanyakan keuntungan yang diperoleh dari yang dipermasalahkan.

“Coba tanya lagi ke Agnez, dari hak cipta ini, sudah berapa miliar yang dia hasilkan dari kami? Lalu tanya juga ke pencipta lagunya dapat berapa? Pasti nol!” tulis Dhani.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Komposer Seluruh (), Piyu Padi, turut menanggapi putusan Niaga .

Menurutnya, kasus ini telah dikawal sejak awal hingga akhirnya mencapai keputusan .

“Seperti yang kita ketahui bersama, belum lama ini Niaga telah memutus perkara hak cipta antara Ari Bias dan ,” ujar Piyu dalam sebuah acara di kawasan , Selatan, Senin (17/2).

Ia menegaskan bahwa putusan membuktikan adanya pelanggaran hak cipta oleh .

“Putusan tersebut menyatakan bahwa terbukti melanggar hak cipta dengan menggunakan secara komersial ‘Bilang Saja’ tanpa penciptanya, Ari Bias, dalam tiga ,” jelas Piyu.

Menurutnya, Ari Bias telah memperjuangkan haknya selama 1,5 tahun melalui jalur yang sesuai.”Kami sebagai asosiasi yang menaungi para pencipta di mengetahui dan turut mengawal kasus ini sejak awal hingga adanya putusan dari pengadilan,” tambahnya.

Piyu juga menyoroti perbedaan penafsiran terhadap Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 yang menyebabkan polemik berkepanjangan.

“Hingga kini, perdebatan yang terjadi lebih banyak disebabkan oleh perbedaan pola pikir dan penafsiran terhadap tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pemahaman yang benar mengenai dan royalti dalam penggunaan cipta.

“Yang dipahami adalah bahwa dan royalti adalah dua hal yang berbeda,” tegasnya.

Piyu menjelaskan bahwa setiap yang ingin membawakan milik pencipta lain dalam pertunjukan harus mendapatkan atau lisensi terlebih dahulu.

“Sayangnya, praktik ini belum berjalan dengan baik di selama berpuluh-puluh tahun,” pungkasnya.