jakartainside.com –
Jakarta – Berbagai perusahaan dan juga organisasi di dalam dunia ketika ini mulai berbagai mengadopsi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Pemakaian teknologi ini tak belaka meningkatkan produktivitas, tetapi juga untuk meningkatkan kekuatan tempat kompetitif para pelaku itu.
Pasalnya, teknologi Teknologi AI sektor menurunkan risiko perusahaan dan juga operasional, meningkatkan keselamatan juga efisiensi tenaga kerja, dan juga menurunkan konsumsi energi lalu limbah. Akibatnya teknologi ini mengakibatkan perusahaan yang dimaksud lebih tinggi andal juga berkelanjutan.
Perusahaan penasehat teknologi jika Inggris, AVEVA, menegaskan teknologi kecerdasan buatan mutakhir dapat meningkatkan proses industri, mendeteksi lalu memecahkan hambatan secara proaktif, memberikan panduan untuk kebijakan berbasis risiko, juga memunculkan penghematan biaya yang dimaksud signifikan lalu peningkatan daya saing bagi perusahaan.
Kecerdasan buatan pun memaksa sektor untuk mengadaptasi dan juga mengevaluasi kembali cara kerja yang tersebut biasanya dilakukan. Hal ini meliputi pelatihan tenaga kerja, rekayasa proses, pemeliharaan kemudian perbaikan, dan juga penjadwalan operasional.
Pada proses adaptasi kecerdasan buatan, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi ini untuk melakukan analisis prediktif. Analisis prediktif memperkirakan hal yang mana akan terjadi di area masa depan berdasarkan data historis kemudian pemodelan statistik lalu merekomendasikan tindakan untuk menciptakan hasil yang digunakan diinginkan.
Di samping analisis, Artificial Intelligence membantu menghadirkan solusi pemeliharaan prediktif bagi operasional perusahaan. Caranya adalah dengan memberikan pemberitahuan peringatan keras dini lalu diagnosis permasalahan yang tersebut akan terjadi.
Bentuk pemeliharaan paling canggih ini menggunakan pembelajaran mesin juga kecerdasan buatan untuk memprediksi apakah ada sesuatu yang tersebut di area masa mendatang. Ini adalah membantu perusahaan meningkatkan keandalan, meningkatkan kinerja kemudian meningkatkan keselamatan, sekaligus menurunkan pengeluaran operasional kemudian pemeliharaan.
Schneider Electric sebagai pemimpin perubahan digital pada pengelolaan energi lalu otomasi, menyoroti pentingnya penerapan Teknologi AI untuk keberlanjutan atau sustainability. Teknologi merupakan salah satu faktor inti menuju keberlanjutan, mulai dari penggantian mesin atau alat yang tersebut sudah ada tidak ada efisien, penerapan Industrial Dunia Maya of Things (IIoT), teknologi sensor, AI, analitik, hingga digital twins.
Bagi bisnis, upaya ini dinilai penting untuk diterapkan secara bersamaan oleh seluruh sektor sektor demi keberlanjutan lingkungan, ekonomi, serta sosial.
Dalam penerapan AI, perusahaan dapat memanfaatkan digital twins. Idea ini terdiri dari representasi virtual yang tersebut berfungsi sebagai mitra digital real-time dari objek atau proses fisik.
AVEVA mengumumkan digital twins pada saat ini telah dilakukan meresap ke di sebagian besar keberadaan sehari-hari. Seperti di bentuk peta digital pada ponsel pintar yang memungkinkan kita menavigasi jalanan dengan relatif mudah. Teknologi digital twins ini juga dapat dimasukkan ke di desain untuk menghurangi pengaplikasian material.
Penerapan Kecerdasan Buatan lainnya adalah teknologi sensor tambahan dengan konektivitas lalu alat visualisasi data. Dengan menggunakan data ini, sektor dapat memanfaatkan Teknologi AI lalu analitik untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi.
Untuk mengetahui lebih tinggi lanjut bagaimana lapangan usaha manufaktur sanggup optimal memanfaatkan konsep bidang hijau, dengan prinsip menggunakan sumber daya yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, Anda dapat cek informasi lengkapnya di area Schneider Electric .
Sumber CNBC