Meskipun Hari Valentine telah berlalu, semangat tetap terasa. Namun, di balik romantisme , di masih menjadi serius di .

() mengungkapkan bahwa selama tiga terakhir, modus telah menyebabkan kerugian sebesar Rp 700 miliar.

Dari lebih dari 42.000 pengaduan yang diterima oleh Anti Scam Center (IASC), salah satu bentuk yang semakin marak adalah Love Scam, di mana para penipu memanfaatkan identitas palsu dan untuk menipu korban.

Salah satu yang semakin mengkhawatirkan adalah peran () dalam interaksi .

Dengan chatbot berbasis yang semakin canggih, batas antara dan interaksi nyata menjadi semakin kabur.

ini memungkinkan para penipu untuk kepercayaan dengan korban melalui percakapan yang tampak alami, bahkan menciptakan persona palsu menggunakan .

Sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh World mengungkapkan bahwa satu dari empat responden (26%) mengaku pernah menggoda chatbot berbasis , baik secara sadar maupun tidak.

“Kami percaya bahwa Proof of Human sangat penting: memastikan bahwa ada orang asli di ujung sana sangat penting untuk mencegah dan melindungi kesejahteraan kita,” kata Wafa Taftazani, General Manager di Tools for Humanity, Selasa (18/2/).

Survei yang melibatkan lebih dari 90.000 orang di sembilan ini menunjukkan bagaimana semakin berpengaruh dalam hubungan sosial, termasuk di .

Hasil survei juga mengungkap beberapa fakta menarik:

– Sebanyak 90% responden menginginkan kencan memiliki verifikasi untuk memastikan bahwa pengguna adalah asli.

– Sekitar 60% partisipan mengaku pernah mencurigai atau menemukan bahwa pasangan yang mereka cocokkan di kencan adalah bot atau .