JakartaInsideCom – Dua pria mengamuk di Perumahan Permata Pamulang, Setu, Tangerang Selatan, Jumat (14/2).
Salah satu dari mereka mengenakan atribut ormas.
Mereka mengancam dan berusaha membubarkan latihan marching band anak–anak sekolah.
Anak–anak ketakutan. Pelatih mereka, seorang pemuda 19 tahun berinisial BD, berdiri di hadapan mereka.
Salah satu pria mengeluarkan pisau. Ia menodongkannya ke arah BD.
Yang lain menendang bass drum dan merusaknya.
“Bubar! Jagoan lu pada? Hah? Jagoan lu pada?” bentaknya.
Orang tua yang menemani anak–anak terkejut.
Mereka mencoba melindungi anak–anak dan peralatan marching band.
Kedua pria itu pergi setelah membuat keributan.
Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya, membenarkan kejadian ini.
Polisi bergerak cepat. Beberapa jam setelah insiden, kedua pelaku ditangkap.
“Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan dan Unit Reskrim Polsek Cisauk berhasil mengamankan para pelaku dan barang bukti,” kata Dhady, Sabtu (15/2).
Pelaku berinisial SM (24) dan NH (58) kini ditahan di Mapolsek Cisauk.
Insiden ini bermula saat BD memimpin latihan marching band.
Kedua pelaku datang dan meminta uang. BD menolak. Mereka marah.