JakartaInsideCom – Bulan Dzulhijjah di dalam kalender Islam memiliki keistimewaan yang besar, terutama pada sepuluh hari pertamanya. Di antara amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan adalah puasa. Berikut adalah panduan lengkap mengenai niat dan tata cara puasa Dzulhijjah.
Niat Puasa Dzulhijjah
Niat merupakan salah satu rukun puasa yang harus diucapkan sebelum memulai ibadah puasa. Berikut adalah lafal niat puasa Dzulhijjah untuk tanggal 1 sampai 7, 8 (hari Tarwiyyah), dan 9 (hari Arafah):
- Tanggal 1-7 Dzulhijjah:
- Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.
- Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.”
- Tanggal 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyyah):
- Tanggal 9 Dzulhijjah (Hari Arafah):
Tata Cara Puasa Dzulhijjah
Berikut adalah tata cara puasa Dzulhijjah yang dapat diikuti:
- Niat: Niatkan dalam hati untuk berpuasa pada malam hari sebelum fajar atau pada pagi hari sebelum masuk waktu dzuhur jika belum makan atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
- Makan Sahur: Disunnahkan untuk makan sahur sebelum imsak.
- Menahan Diri: Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lain-lain.
- Berbuka: Menyegerakan berbuka puasa ketika azan Magrib berkumandang dengan makanan yang manis seperti kurma atau air putih.
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah memiliki keutamaan yang besar, di antaranya adalah:
- Pahala Berlipat: Amalan baik pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah sangat dicintai oleh Allah, bahkan lebih dari jihad fi sabilillah.
- Setara dengan Puasa Setahun: Berpuasa satu hari di bulan Dzulhijjah setara dengan berpuasa sunnah selama satu tahun.
Dengan memahami cara niat dan tata cara puasa Dzulhijjah, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin menjalankan puasa Dzulhijjah. Amin.