JakartaInsideCom – Kedatangan Nabi Muhammad SAW ke Madinah pada tahun 622 Masehi merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Peristiwa ini tidak hanya menandai awal dari kalender Hijriyah, tetapi juga menjadi titik balik dalam penyebaran Islam.
Artikel ini akan membahas bagaimana penduduk Madinah menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW berdasarkan penjelasan dari jurnal ilmiah.
Latar Belakang Hijrah Nabi Muhammad SAW
Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah terjadi karena meningkatnya tekanan dan penindasan dari kaum Quraisy terhadap umat Islam di Makkah.
Rasulullah SAW dan para pengikutnya memutuskan untuk hijrah ke Madinah, yang saat itu dikenal sebagai Yatsrib, untuk mencari perlindungan dan dukungan.
Sambutan Penduduk Madinah pada Nabi Muhammad SAW
- Antusiasme dan Kegembiraan
Penduduk Madinah, yang terdiri dari kaum Anshar (penduduk asli Madinah) dan kaum Muhajirin (pendatang dari Makkah), menyambut kedatangan Rasulullah SAW dengan penuh antusiasme dan kegembiraan. Mereka keluar dari rumah-rumah mereka, mengumandangkan shalawat, dan menyambut Nabi dengan sorak-sorai. Anak–anak dan orang dewasa berhamburan ke jalan-jalan, menyanyikan lagu-lagu pujian, dan mengucapkan selamat datang kepada Nabi. - Penghormatan dan Penghargaan
Penduduk Madinah menunjukkan penghormatan yang tinggi kepada Rasulullah SAW. Mereka mengerumuni Nabi dan Abu Bakar yang masih naik di atas unta dengan seruan, “Nabi Allah telah datang, Nabi Allah telah datang.” Kaum Anshar bahkan menawarkan rumah mereka sebagai tempat tinggal bagi Nabi dan para pengikutnya. - Perubahan Nama Kota
Kedatangan Nabi Muhammad SAW juga membawa perubahan signifikan bagi kota Yatsrib. Nama kota tersebut diubah menjadi Madinatunnabi, yang berarti Kota Nabi, atau lebih dikenal sebagai Madinah. Perubahan nama ini mencerminkan penghormatan dan kecintaan penduduk Madinah terhadap Rasulullah SAW. - Pembentukan Komunitas Islam
Setelah tiba di Madinah, Rasulullah SAW segera memulai pembentukan komunitas Islam yang inklusif dan harmonis. Beliau mendirikan Masjid Quba, masjid pertama dalam sejarah Islam, dan menyusun Piagam Madinah yang menjadi dasar hukum dan tata kelola masyarakat Madinah. Piagam ini mengatur hubungan antara kaum Muslim, Yahudi, dan suku-suku lain di Madinah, menciptakan perdamaian dan kerjasama di antara mereka.
Kesimpulan
Kedatangan Rasulullah SAW di Madinah disambut dengan penuh antusiasme, kegembiraan, dan penghormatan oleh penduduk setempat.
Sambutan hangat ini tidak hanya menunjukkan kecintaan dan penghargaan mereka terhadap Nabi, tetapi juga menandai awal dari pembentukan komunitas Islam yang kuat dan harmonis di Madinah.
Peristiwa ini menjadi salah satu momen penting dalam sejarah Islam yang terus dikenang hingga saat ini.
Ikuti Saluran Whatsapp di JakartaInsideCom pada tautan berikut, Saluran Whatsapp Resmi.