JakartainsideCom – Pada akhir Februari 2025, Indonesia akan menyaksikan langkah besar dalam dunia keuangan dengan diluncurkannya Bank Emas yang diusulkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Konsep bank emas atau bullion bank ini diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi perekonomian Indonesia, namun juga menghadirkan tantangan yang perlu dihadapi.
Lantas, apakah bank emas ini akan membawa keuntungan finansial yang signifikan atau justru menjadi tantangan ekonomi yang baru? Artikel ini akan mengulas kedua sisi tersebut.
Apa Itu Bank Emas?
Bank Emas, atau yang dikenal dengan istilah bullion bank, adalah sektor usaha yang menyediakan fasilitas bagi nasabah untuk menyimpan tabungan mereka dalam bentuk emas.
Sejak lama, emas dikenal sebagai aset yang bernilai tinggi dan aman, dan kini, Indonesia akan memiliki fasilitas resmi untuk menyimpan emas dalam bentuk digital maupun fisik.
Dalam hal ini, Presiden Prabowo menegaskan bahwa selama ini Indonesia tidak memiliki fasilitas penyimpanan emas yang memadai. Akibatnya, banyak emas hasil tambang dalam negeri justru mengalir keluar negeri.
“Jadi selama ini kita tidak punya bank untuk emas. Tidak ada di Indonesia. Jadi emas kita banyak ditambang dan mengalir ke luar negeri,” kata Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2/2025) yang dikutip dari berbagai sumber.
Bank emas ini, yang rencananya akan diluncurkan pada 26 Februari 2025, akan menjadi solusi bagi masalah ini.
Manfaat Bank Emas bagi Perekonomian Indonesia
1. Penghematan Devisa dan Meningkatkan Kemandirian Ekonomi
Salah satu manfaat utama dari pembentukan Bank Emas adalah kemampuannya untuk menghemat devisa negara.
Dengan memiliki fasilitas penyimpanan emas yang terorganisir, Indonesia dapat mengurangi ketergantungannya pada pasar internasional dan menjaga cadangan emas dalam negeri.