Ini akan memberikan stabilitas ekonomi yang lebih besar, sekaligus meningkatkan kontrol terhadap aset berharga yang dimiliki negara.
Bagi pemerintah, bank emas ini juga menjadi sarana untuk memperkuat sistem ekonomi domestik.
Keberadaan bullion bank akan memudahkan transaksi emas dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor, dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
2. Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Industri
Keberadaan bank emas juga akan menguntungkan sektor industri di Indonesia. Salah satunya adalah industri perhiasan, yang dapat memperoleh pasokan emas secara langsung dari bank emas.
Dengan pasokan emas yang lebih stabil dan terjamin, industri ini dapat memperluas kapasitas produksinya dan meningkatkan daya saing produk perhiasan Indonesia di pasar global.
Industri pertambangan juga akan merasakan dampak positif. Perusahaan tambang dapat memperoleh pembiayaan untuk proyek-proyeknya atau melakukan kontrak serah lindung nilai dengan bank emas.
Hal ini membuka peluang bagi sektor pertambangan untuk berkembang lebih pesat dengan akses ke pendanaan yang lebih mudah dan aman.
3. Meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) dan Cipta Lapangan Kerja
Melansir dari berbagai sumber, Selasa (18/2/2025), menurut Menteri BUMN, Erick Thohir, keberadaan bank emas ini diharapkan dapat menciptakan lebih dari 800 ribu lapangan kerja baru.
Ini tentu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dengan meningkatnya angka pengangguran yang teratasi, sekaligus mendorong produktivitas domestik.
Dengan adanya bank emas, tidak hanya sektor keuangan yang berkembang, tetapi juga sektor lainnya yang terkait langsung dengan perhiasan, pertambangan, hingga industri kecil dan menengah.
Keberadaan bank emas juga akan berdampak pada peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dalam jangka panjang.
Tantangan yang Perlu Dihadapi
Namun, meski manfaatnya cukup besar, beberapa tantangan juga perlu dihadapi untuk memastikan kesuksesan bank emas ini.
1. Ketergantungan pada Emas sebagai Aset Utama
Meskipun emas memiliki nilai yang stabil, jika pasar emas mengalami fluktuasi atau krisis global terjadi, Indonesia bisa terpengaruh secara langsung.
Oleh karena itu, penting bagi negara untuk tidak mengabaikan diversifikasi sumber daya ekonomi agar tidak terlalu bergantung pada satu sektor.
2. Akses Terbatas bagi Masyarakat Menengah ke Bawah
Walaupun bank emas memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk emas, ada kekhawatiran bahwa layanan ini akan lebih menguntungkan kalangan menengah ke atas yang sudah memiliki akses ke sistem perbankan digital dan investasi.
Masyarakat di daerah terpencil atau dengan keterbatasan akses terhadap teknologi mungkin kesulitan untuk memanfaatkan layanan ini.
3. Potensi Disrupsi pada Industri Emas Tradisional
Keberadaan bank emas juga bisa berdampak pada industri emas tradisional, seperti toko emas atau pasar emas fisik.
Jika masyarakat lebih memilih menyimpan emas dalam bentuk digital melalui bank emas, sektor perdagangan emas fisik bisa tergerus.