Belum usai hiruk pikuk cerita pemilu 2024 lalu, salahsatunya adalah tentang kesuksesan sosok caleg DPD dari Dapil Jawa Barat yakni Alfiansyah Bustami atau yang kerap disapa Komeng.
Bagaimana tidak fenomenal suara hasil pemilihan yang ia dapati mencapai angka 1,4jt melebihi suara pencapaian seluruh partai dan Paslon presiden nomor 03. Dan yang menjadi menariknya lagi adalah ia tidak melakukan kampanye baik terbuka maupun tertutup namun hanya bermodal keunikan pas foto yang ia pakai sebagai tampilan di surat suara.
Bagi yang tidak paham mungkin mengukur kesuksesan Komeng hanya dari pas foto yang dipakainya pada surat suara yang terbilang unik dan nyeleneh. Namun kalau kita telusuri lebih jauh itu sebetulnya bukan faktor utamanya, foto unik pada surat suara hanya sedikit penanda bahwa kontribusinya terhadap masyarakat sudah begitu lama dan konsisten.
Seperti yang kita ketahui Bang Komeng ini adalah seorang Komedian yang telah muncul di layar televisi Nasional sejak era 80an akhir bahkan (sumber : Rosi Kompas TV). Pun sebagai komedian beliau terkenal konsisten bukan hanya lucu tapi bersih dari kasus kasus yang kerap menyapa para publik figur. Ceritanya tak pernah ada negatifnya.
So wajar kesuksesan bang Komeng pada pemilihan DPD 2024 ini adalah bentuk akumulasi track record panjang sebagai komedian yang menghibur masyarakat serta kehidupan pribadinya yang lurus lurus saja. Maka ini menjadi pembelajaran juga buat siapapun yang ingin dipilih karena personal brandingnya (semua orang butuh personal branding) apalagi seorang caleg kontestan pemilu. Bahwa kesuksesan elektabilitas tidak didapat secara ujug-ujug melainkan melalui proses panjang kontribusi kepada masyarakat plus fokus pada bidangnya. Bahkan setelah terpilih pun bang Komeng tetap konsisten pada karakter nya yang jenaka saat banyak diwawancarai atau diundang pada show diberbagai acara.
Satu lagi saya juga sebagai aktivis sedikit tertarik membahas latar belakang bang Komeng yang ternyata seorang alumni organisasi kepemudaan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dengan latar belakang itu saya lihat idealisme beliau dalam memajukan kesenian dan budaya di Indonesia. Dalam wawancaranya yang ingin beliau perjuangkan di parlemen nanti salahsatunya adalah memformalkan Hari Komedi Nasional yang selama ini belum pernah ada. Sekali lagi Bang Komeng memberikan pelajaran tentang Konsistensi Track Record, Kepribadian yang baik serta Idealisme perjuangan dibungkus dengan satu kata unik yang masyarakat sukai yakni kata “uhuy”.