ribuan warga berujung ricuh setelah terjadi bentrokan dengan sekelompok preman dan petugas PT Mandara Permai di kawasan Pantai Indah Kapuk (), Utara, pada Jumat (14/2/). Insiden ini menyebabkan belasan warga mengalami luka-luka akibat serangan dari kelompok yang diduga merupakan preman bayaran dan security pengembang.

Bentrok terjadi saat warga menuntut dibukanya akses tembus yang telah ditetapkan dalam Keputusan Nomor 1244 Tahun 2015. Namun, itu mendapat perlawanan dari pihak dan sekelompok orang yang berusaha menghalangi massa .

Koordinator , Sopyan, menyatakan bahwa warga telah lama memperjuangkan hak mereka, tetapi pengembang tidak kunjung menepati komitmen. Situasi mulai memanas saat massa mencoba mendekati area yang menjadi titik , tetapi mereka dihadang oleh puluhan security dan sekelompok preman.

“Kami datang dengan , hanya ingin menagih hak kami. Tapi malah diserang. Warga kami terluka, ini tidak bisa dibiarkan!” tegas Sopyan.

Sebelum bentrokan pecah, warga menekankan bahwa yang mereka tuntut bukan hanya untuk kepentingan mereka, tetapi juga sebagai mengurangi di kawasan tersebut. Namun, pihak pengembang diduga sengaja menutup akses demi kepentingan tertentu.

“Kami hanya menuntut keadilan. Jika mereka terus menutup ini, warga siap bertindak sendiri untuk membuka akses yang seharusnya menjadi hak bersama,” ujar salah satu tokoh .

Bentrok ini menambah daftar panjang antara warga dan pengembang PT Mandara Permai. Hingga ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pengembang maupun aparat terkait insiden tersebut.

Warga menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti berjuang hingga akses yang mereka tuntut benar-benar dibuka. Jika tuntutan tidak dipenuhi, mereka siap menggelar lanjutan dalam dekat.