JakartaInsideCom – Dalam ajaran Islam, segala sesuatu sudah diatur oleh Allah SWT melalui dalil-dalil Al-Quran. Begitu pun dengan persoalan politik sudah dijelaskan mengenai perintah dan larangan melakukannya.
Politik berasal dari kata Yunani ‘Polis’ itu berarti negara; yang secara umum politik merupakan aktivitas yang dibentuk, dipelihara, serta digunakan untuk masyarakat dalam menegakkan peraturan yang terdapat dalam masyarakat itu sendiri.
Berkaitan dengan politik, Allah SWT telah menjelaskan beberapa hal melalui ayat Al-Quran-Nya. Lalu apa sajakkah itu? Dikutip dari berbagai sumber pada Jumat (17/11/2023) berikut ini 7 ayat Al-Quran tentang politik:
Dalil Al-Quran Tentang Politik
1. Menjaga perjanjian dalam politik
Dua dalil Al-Quran berikut ini menjelaskan tentang perjanjian. Seperti dalam konteks politik, perjanjian harus ditepati oleh setiap calon pemimpin atau setiap orang yang menjalankan serta mengatur segala peraturan pemerintahan.
Sehingga apa yang dijanjikan kepada masyarakat bisa terpenuhi. Serta memiliki sifat jujur dan tidak bohong dalam berpolitik.
كَيْفَ يَكُونُ لِلْمُشْرِكِينَ عَهْدٌ عِندَ ٱللَّهِ وَعِندَ رَسُولِهِۦٓ إِلَّا ٱلَّذِينَ عَـٰهَدتُّمْ عِندَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ ۖ فَمَا ٱسْتَقَـٰمُوا۟ لَكُمْ فَٱسْتَقِيمُوا۟ لَهُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَّقِينَ ٧
Artinya: “Bagaimana mungkin ada perjanjian (aman) di sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrik, kecuali dengan orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidilharam (Hudaiyah), maka selama mereka berlaku jujur terhadapmu, hendaklah kamu berlaku jujur (pula) terhadap mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah ayat 7).
لَّقَدْ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنِ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ ٱلشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِى قُلُوبِهِمْ فَأَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَـٰبَهُمْ فَتْحًۭا قَرِيبًۭا ١٨
Artinya: “Sungguh, Allah telah meridai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat.” (QS. Al-Fath ayat 18).
2. Surah Al-Hujurat ayat 9
وَإِن طَآئِفَتَانِ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ ٱقْتَتَلُوا۟ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنۢ بَغَتْ إِحْدَىٰهُمَا عَلَى ٱلْأُخْرَىٰ فَقَـٰتِلُوا۟ ٱلَّتِى تَبْغِى حَتَّىٰ تَفِىٓءَ إِلَىٰٓ أَمْرِ ٱللَّهِ ۚ فَإِن فَآءَتْ فَأَصْلِحُوا۟ بَيْنَهُمَا بِٱلْعَدْلِ وَأَقْسِطُوٓا۟ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ ٩
Artinya: “Dan apabila ada dua golongan orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.”
Dalam konteks politik ayat di atas menjelaskan tentang penyelesaian konflik antara dua kelompok.
Seperti yang dilakukan oleh presiden Jokowi dan beberapa kepala negara lainnya, untuk berusaha melakukan perdamaian antara Israel dan Palestina yang sedang berkonflik.
3. Surah Ar-Rad ayat 20
ٱلَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ ٱللَّهِ وَلَا يَنقُضُونَ ٱلْمِيثَـٰقَ ٢٠
Artinya: “(Yaitu) orang yang memenuhi janji Allah dan tidak melanggar perjanjian.”
وَٱلَّذِينَ هُمْ لِأَمَـٰنَـٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَٰعُونَ ٨
Artinya: “Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya.” (QS. Al-Mu’minun ayat 8).
Dalam dunia politik, tentu akan ada yang namanya janji-jani yang disampaikan oleh orang-orang yang mencalonkan diri sebagai pemimpin negara.
Sebagaimana suasana politik di Indonesia saat ini, yang sudah mulai kampanye terkait visi misi (janjinya) untuk masyarakat.
Dua ayat di atas menjelaskan tentang orang yang memenuhi dan larangan melanggar janji. Sebab janji adalah sebuah tanggung jawab yang harus ditepati, begitu pun janji dalam persoalan politik itu harus ditepati.
4. Surah An-Nisa ayat 58
إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَـٰنَـٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًۭا ٥٨
Artinya: “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kamu menetapkannya dengan adil, Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.”
Pada surah An-Nisa ayat 58 menjelaskan tentang politik. Yang mana sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia politik, itu harus bisa memutuskan segala peraturan atau hukum dengan adil untuk masyarakatnya.
Itulah empat dalil Al-Quran yang menjelaskan tentang politik, baik itu berkaitan dengan cara pengambilan keputusan , menepati janji (visi misi) bagi seorang politisi serta tentang orang-orang yang berkecimpung dalam politik harus mampu membuat hukum atau aturan yang adil untuk masyarakat.
Dan jika ditelusuri lagi, maka masih banyak dalil-dalil dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang politik, baik itu dari segi amanah, kepemimpinan mau pun tanggung jawab.