Udara kering dapat mengiritasi saluran pernapasan, memperburuk pembengkakan, dan membuat gejala semakin parah.

Penggunaan humidifier membantu menjaga kelembapan udara, membuka saluran napas, dan mengurangi hidung.

5. Hindari Alkohol dan Berhenti Merokok

Alkohol menyebabkan tenggorokan menjadi lebih rileks saat tidur, yang memperbesar kemungkinan terjadinya penyumbatan saluran napas.

Selain itu, alkohol juga dapat meningkatkan di saluran pernapasan, memperburuk dengkuran dan .

Merokok memiliki efek serupa. Zat dalam rokok menyebabkan iritasi dan pembengkakan di saluran napas bagian atas, meningkatkan risiko penyumbatan saat tidur.

Studi terbaru menunjukkan bahwa merokok tidak hanya memperburuk , tetapi juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan ini.

Mengurangi konsumsi alkohol dan berhenti merokok merupakan langkah penting dalam mengelola gejala .

6. Gunakan Bantu Tidur

bantu tidur seperti mandibular advancement device dan tongue stabilizing device dirancang untuk menjaga saluran napas tetap terbuka.

ini bekerja dengan memposisikan rahang bawah atau lidah sedikit ke depan, sehingga mencegah lunak di tenggorokan menghalangi aliran udara.

Beberapa tersedia secara bebas di pasaran, namun yang dibuat khusus oleh gigi cenderung lebih nyaman dan efektif.

American Academy of Dental Sleep Medicine bahkan merekomendasikan penggunaan bantu oral sebagai salah satu terapi efektif untuk ringan hingga sedang.

tidak selalu harus ditangani dengan invasif atau bantu yang kompleks.

sederhana, mulai dari menjaga ideal, mengubah posisi tidur, hingga berhenti merokok, dapat memberikan signifikan dalam mengurangi gejala.

Gabungan beberapa di atas dapat meningkatkan kualitas tidur sekaligus mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.

Konsultasikan dengan untuk menentukan strategi terbaik sesuai tubuhmu, ya!