JakartaInside.Com–Berpuasa di bulan Ramadhan adalah ujian kesabaran bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, durasi puasa tidaklah sama di setiap tempat.
Di Indonesia sendiri, waktu puasa berbeda-beda tergantung lokasi. Namun, di beberapa negara, umat Muslim harus berpuasa lebih dari 15 hingga 17 jam, bahkan lebih lama. Semua ini karena perbedaan waktu matahari terbit dan terbenam.
Negara–negara di garis lintang tinggi menghadapi tantangan besar, terutama saat Ramadhan bertepatan dengan musim panas.
Siang lebih panjang, malam lebih singkat.Berikut adalah daftar negara dengan puasa terlama pada Ramadhan 2024, berdasarkan data dari IslamicFinder:
Glasgow, Skotlandia – 16 jam 7 menit
Helsinki, Finlandia – 17 jam 9 menit
Amsterdam, Belanda – 15 jam 38 menit
Nuuk, Greenland – 17 jam 52 menit
Moskow, Rusia – 15 jam 52 menit
Warsawa, Polandia – 15 jam 37 menit
Reykjavik, Islandia – 17 jam 25 menit
Oslo, Norwegia – 16 jam 54 menit
Berlin, Jerman – 15 jam 51 menit
Dublin, Irlandia – 15 jam 51 menit
Di belahan Bumi Selatan, seperti Chili atau Selandia Baru, umat Muslim hanya berpuasa sekitar 12 jam. Ini karena siang hari lebih pendek di wilayah tersebut.
Durasi puasa di belahan Bumi Utara akan terus berkurang hingga 2031, ketika Ramadhan jatuh pada titik balik Matahari musim dingin, hari terpendek dalam setahun.
Setelah itu, durasi puasa akan kembali bertambah menuju titik balik Matahari musim panas.
Bagi mereka yang berpuasa di tempat-tempat ini, tantangannya nyata. Tapi, bagi yang menjalaninya, ada ketenangan. Ada kedekatan spiritual. Ada kemenangan melawan diri sendiri.