Oleh : Yanuar Catur Pamungkas (Praktisi Bisnis dan Komunikasi Digital)
JakartaInsideCom – Industri musik mengalami transformasi besar akibat disrupsi digital. Era penjualan kaset dan CD kini telah digantikan oleh platform streaming digital, memicu perubahan model bisnis yang signifikan dan merombak cara kerja label musik dan manajemen band.
Pergeseran Model Bisnis:
Dahulu, pendapatan industri musik bersumber dari penjualan fisik musik, seperti kaset dan CD. Label musik memegang kendali atas distribusi dan pemasaran, dan musisi mendapatkan keuntungan dari penjualan album.
Namun, kemunculan platform streaming seperti Spotify dan Apple Music mengubah segalanya. Pendapatan kini didominasi oleh model langganan, di mana pengguna membayar biaya bulanan untuk akses tak terbatas ke pustaka musik yang luas. Hal ini menyebabkan penurunan drastis dalam penjualan fisik musik.
Dampak pada Label Musik dan Manajemen Band:
Label Musik terdampak pada perubahan perannya, Kini label musik tidak lagi mengandalkan penjualan kaset fisik untuk keuntungan. Peran mereka kini beralih pada bagaimana menemukan bakat baru yang disukai pasar serta membangun basis penggemar, dan menegosiasikan kesepakatan dengan platform streaming.
Manajemen Band dulunya adalah unit yang terpisah dengan label musik dia hanya fokus mengatur jadwal dan membuat kesepakatan dengan pihak label maupun pihak komersial lainnya. Namun di era digital ini manajemen band juga bisa mengambil peran label musik dengan keterlibatannya pada aspek digitalisasi band. Manajemen band kini bisa memotong jalur ke pasar dengan lebih aktif menggunakan media sosial dan platform digital lainnya untuk membangun citra band dan menjangkau penggemar.
Tantangan dan Peluang:
Disrupsi digital datang tidak hanya dengan membawa masalah kerusakan pada bisnis model lama namun ia juga selalu menghadirkan peluang baru yang tak pernah ada sebelumnya. inilah yang harus banyak dipelajari oleh para label musik maupun manajemen agar produk mereka tetap relevan di era disrupsi digital.
Tantangan yang utama tentu saja mengkonversi sumber revenue mereka dulu yang didapat dari penjualan kaset fisik, kini mereka harus terdorong untuk mencari sumber pendapatan baru seperti merchandise, tur, dan sponsorship atau endorsement di berbagai channel digital yang mereka bangun. Selain itu pun para pelaku industri ini harus terus berfikir keras membangun strategi monetisasi baru lainnya yang belum terfikirkan oleh pemain lama di industri ini karena sejatinya industri digital ini masih terlalu luas daripada sekedar membangun audiens daring semata.
Disrupsi digital telah mengubah lanskap hampir pada semua industri tak terkecuali industri musik secara fundamental. Model bisnis baru dan platform digital menghadirkan tantangan dan peluang bagi musisi, label musik, dan manajemen band. Mereka yang mampu beradaptasi dan merangkul perubahan akan memiliki peluang terbaik untuk berkembang di era musik digital ini.