Jakarta – Komisi X yang digunakan membidangi sekolah akan datang mengadakan rapat alias raker dengan Kementerian , Kebudayaan, Riset, juga atau besok, Selasa, 21 Mei . Hal ini dikonfirmasi oleh anggota Komisi X Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira.

“Agendanya besok, Selasa jam 10,” ujar Andreas sewaktu dihubungi, Senin, 20 Mei .

Menurut dia, rapat esok hari akan mengkaji seputar pembiayaan lembaga pada perguruan besar atau Tunggal () kemudian Kartu Cerdas (KIP-K).  “Rapat ya dengan Menteri () mengenai pembiayaan lembaga untuk perguruan membesar dan juga KIP ,” tuturnya.

Senada, Wakil Ketua Komisi X RI Dede Yusuf juga menyatakan perjumpaan dengan akan dilaksanakan besok. Menurut dia, jadwal itu seharusnya dijadwalkan hari ini, namun Kementerian berhalangan hadir.

“Sudah diundang (hari ini), berhalangan. Mintanya besok,” kata Dede. Kendati demikian, ini belum tertera di laman resmi RI.

Adapun raker ini merupakan perbuatan lanjut dari Rapat Dengar Pendapat Umum atau RDPU yang diwujudkan Komisi X dengan Badan Eksekutif Seluruh Indonesi alias BEM SI pada Kamis lalu, 16 Mei . Selain mengeksplorasi , rapat juga akan mengeksplorasi mengenai kebijakan pengelolaan anggaran PTN yang tersebut berbadan , satker, maupun badan umum atau BLU.

Sebelumnya, Dede Yusuf memaparkan Panitia atau Panja Pendanaan Pendidikan sudah ada dibentuk untuk mengetahui penyebab kenaikan pada beberapa bulan belakangan ini. “Mulai Awal Minggu akan mulai , tidak ada hanya sekali persoalan , tapi juga biaya lembaga pendidikan lainnya,” kata Dede pada saat dihubungi pada Minggu, 19 Mei .

Dalam panja ini, kata Dede, komisi X akan mengundang pihak-pihak terkait, seperti penyelengara pendidikan, pengamat institusi belajar kemudian pelaksana pendidikan. Upaya dan juga mengawasi pemerintah untuk menyelesaikan isu mahal ini turut menghadirkan para , , warga tua siswa, lalu Pemda.

Dari sisi , selain , Dede akan menghadirkan juga . “Targetnya untuk mengetahui sebenarnya berapa standar biaya lembaga pendidikan yang harus disiapkan, baik oleh maupun dikarenakan sekolah adalah pembangunan sumber daya , tidak ,” tuturnya.

Panja ini, lanjut Dede, akan mengkaji apakah anggaran institusi belajar 20 persen dari APBN sudah ada tepat sasaran atau mungkin saja sebenarnya masih belum sesuai harapan, “Sehingga kita mampu tahu kenaikan itu niscaya atau tidak, juga di mana peran pemerintah pada mengantisipasi mahalnya biaya pendidikan.”

INTAN SETIAWANTY

ini disadur dari DPR Panggil Nadiem Besok Bahas Kenaikan UKT di Berbagai Kampus