YOGYAKARTA – Guru Besar Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Kuntjoro Soeparno mendapat teror melalui arahan WhatsApp/WA ke nomor pribadinya. Teror yang disebutkan berasal dari penduduk tak dikenal usai petisi Kampus Memanggil, beberapa waktu lalu.
Dia mendapat arahan singkat yang dimaksud berisi tuduhan bahwa dirinya membela capres cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo–Mahfud MD.
Mbah mu u u u
Koe arep mbelo koncomu 03 to , oalah pak tue pak tue….
Aku wong jateng ae ora srek kok karo ganjar
Kok koe mbelo mbelo ngomong pemilihan umum curang , arep jatah jabatan to nek menang….
Isin karo jenggot mu kui lo…, ” demikian bunyi isi instruksi tersebut.
Pesan lain mengibaratkan dirinya adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang secara tiba-tiba menyerang penduduk lain. Mendapat teror tersebut, Kuntjoro dengan segera berperang melawan dengan membalas.
“Maturnuwun, namun saya tambahan menghargai penjenengan kalau jantan. Jangan memalsukan diri dengan KPK,” ujar Kuntjoro disalin dari instruksi yang mana beliau kirim terhadap warga tak dikenal tersebut.
Dia mengatakan institusi KPK di instruksi yang tersebut dikirimnya ke warga yang dimaksud sebab awalnya menggunakan foto profil logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam bawahnya bertuliskan ‘Pelayanan juga Pengaduan Publik KPK.
Namun, setelahnya mendapat arahan dari Kuntjoro, pemukim tak dikenal itu dengan segera mengganti foto profilnya ssmbari mengirimkan pesan.
Artikel ini disadur dari Guru Besar UGM Kuntjoro Soeparno Dapat Teror usai Petisi Kampus Memanggil