memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) setiap tanggal 21 Februari. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan semua pihak agar menjadikan persoalan sampah sebagai perhatian utama. Berbagai upaya penanganan dan pengelolaan sampah terus didorong oleh serta elemen .

Dalam rangka HPSN, Ketua Umum Gerakan Cinta (Gema Cita), Hilman Firmansyah, meminta Daerah Khusus , Anung, untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di ibu kota. Hilman menekankan perlunya keterlibatan dalam mengurangi timbulan sampah dan memaksimalkan proses daur ulang sebagai langkah meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap .

“Kami mendorong untuk memperkuat pengelolaan sampah yang efektif dan melibatkan secara aktif dalam penerapannya. mengenai pengurangan sampah dan daur ulang harus lebih masif,” ujar Hilman kepada , Jumat (21/2/2025).

Menurut data Kementerian Hidup dan Kehutanan (), timbunan sampah nasional mencapai 184.000 ton per hari, dengan 48% berasal dari tangga dan 24% dari tradisional. Dari total sampah yang dihasilkan, 60% di antaranya merupakan sampah organik yang dapat dikomposkan, sementara 14% berupa plastik dan 9% kertas. Hilman menyoroti bahwa produksi sampah plastik mencapai 5,4 juta ton per tahun, dengan konsumsi kantong plastik yang masih tinggi.

“Berdasarkan riset Sustainable Waste (SWI), sebanyak 24% sampah di tidak terkelola dengan baik. Hanya 7% yang didaur ulang, sementara 69% lainnya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA),” paparnya.

Hilman juga mengingatkan bahwa tumpukan sampah yang tidak terkelola telah menyebabkan pencemaran yang serius. Sungai Citarum di bahkan pernah dinobatkan sebagai sungai terkotor di pada 2014. Selain itu, disebut sebagai penyumbang sampah plastik terbesar kedua di yang berakhir di laut, setelah China.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Hilman mendorong untuk menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan sampah. Ia juga menyoroti pentingnya pemisahan sampah sejak dari sumbernya serta pengolahan sampah organik melalui komposting, vermicomposting, dan pemanfaatan maggot Black Soldier Fly (BSF) sebagai berkelanjutan.

“Di beberapa daerah, pengurangan penggunaan plastik terbukti efektif. Misalnya, larangan kantong plastik di Banjarmasin berhasil mengurangi sampah plastik hingga 55%, sementara di Bogor, sampah plastik berkurang 41 ton berkat regulasi plastik sekali pakai,” jelas Hilman.

sendiri telah memiliki Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Ramah , yang berkontribusi dalam mengurangi penggunaan plastik di pusat perbelanjaan dan rakyat. Namun, Hilman menekankan bahwa pengelolaan sampah harus dimulai dari hulu agar hasilnya lebih optimal.

“Kami mengajak seluruh untuk menjadikan Hari Peduli Sampah Nasional sebagai momentum dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik. dan harus bekerja sama untuk menciptakan yang lebih bersih dan ,” pungkasnya.



Saya telah menyusun draf tentang Hari Peduli Sampah Nasional dan dorongan Gema Cita kepada Gubernur untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah. Silakan tinjau dan beri tahu jika ada yang perlu diperbaiki atau ditambahkan.