- Meningkatkan Ketaqwaan: Puasa merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ketaqwaan. Dengan menahan diri dari makan dan minum, seseorang belajar untuk mengendalikan hawa nafsu.
- Meningkatkan Empati: Melalui puasa, umat Muslim dapat merasakan penderitaan orang-orang yang kurang mampu. Hal ini meningkatkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama.
- Pengendalian Diri: Puasa mengajarkan disiplin dan pengendalian diri. Melatih seseorang untuk menahan diri dari berbagai godaan selama sebulan penuh.
- Pembersihan Jiwa: Puasa juga berfungsi sebagai pembersih jiwa dari dosa-dosa dan kesalahan. Dengan memperbanyak ibadah dan doa selama bulan Ramadhan, seorang Muslim dapat mendapatkan ampunan dari Allah.
3. Dalil Al-Qur’an dan Hadits tentang Puasa Ramadhan
a. Dalil Al-Qur’an
Selain ayat di atas (QS. Al-Baqarah: 183), Allah juga berfirman:
“Beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 184)
Ayat ini menunjukkan bahwa puasa memiliki ketentuan tertentu dan memberikan kelonggaran bagi mereka yang tidak mampu melaksanakannya.
b. Hadits
Rasulullah SAW bersabda:
“Islam dibangun di atas lima pilar: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menegaskan pentingnya puasa sebagai salah satu pilar utama dalam agama Islam.
Kesimpulan
Puasa Ramadhan adalah ibadah wajib bagi setiap Muslim yang telah baligh dan mampu melaksanakannya.
Dengan hukum yang jelas dalam Al-Qur’an dan hadits, serta berbagai keutamaan yang terkandung di dalamnya, puasa menjadi momen penting untuk meningkatkan ketaqwaan, empati, dan pengendalian diri.