Indeks Gabungan () menunjukan penguatan dalam beberapa minggu terakhir. Namun, di balik positif tersebut, terdapat arus jual bersih (net sell) dari asing yang cukup signifikan.

Nilai net sell asing telah mencapai angka yang mengkhawatirkan, bahkan menembus Rp 50 triliun sepanjang tahun . Kondisi ini patut menjadi perhatian mengingat dampaknya terhadap modal domestik.

Net Sell Asing Tembus Rp 50 Triliun di Tengah Penguatan IHSG

Meskipun IHSG mengalami penguatan 3,76% secara akumulasi pekan ini dan 7,25% dalam sebulan terakhir, asing masih terus melakukan aksi jual.

Data perdagangan RTI Business mencatat net sell asing sebesar Rp 514,65 miliar pada penutupan Kamis (24/4/), seiring koreksi IHSG sebesar 20,89 poin (0,32%) ke level 6.613.

Total net sell asing sepanjang tahun (ytd) telah mencapai angka fantastis, yaitu Rp 50,90 triliun.

Ketidakpastian Ekonomi dan Kebijakan Tarif sebagai Faktor Utama

Nafan Aji Gusta Utama, Senior Investment Information Mirae Asset , menjelaskan bahwa net sell asing masih dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi .

Hal ini terutama dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat () Donald yang menimbulkan kekhawatiran di .

meningkatkan risk attack di dunia,” ujar Nafan.

Namun, Nafan optimistis bahwa net sell tidak akan berlangsung lama. yang mulai fleksibel terkait kebijakan tarif resiprokal dan negosiasi yang diharapkan berjalan baik antara dan beberapa memberikan sentimen positif.

Sentimen Positif Domestik dan Strategi Profit Taking

Di sisi domestik, kebijakan (BI) yang mempertahankan acuan di level 5,75% untuk menstabilkan menjadi katalis positif.

Penundaan implementasi short selling oleh Efek () dan () juga turut menopang .

Nafan berharap aksi beli bersih asing (net foreign buy) akan segera tercipta.

Sementara itu, Reyhan Pratama, Senior Technical Analyst Sucor , melihat net sell asing sebagai aksi profit taking.

IHSG telah menguat sejak awal dan berada di area resisten, menunjukkan mulai mengalami kenaikan.

“IHSG sudah memasuki area resisten di 6.647-6.707,” jelas Reyhan.

Pada pembukaan perdagangan , IHSG menguat 55,17 poin (0,83%) ke posisi 6.668, dengan volume transaksi 1,8 miliar senilai Rp 834 miliar.

Kesimpulannya, meskipun net sell asing masih terjadi, penguatan IHSG dan sentimen positif domestik memberikan harapan bagi pemulihan . Perkembangan kebijakan dan strategi asing akan terus menjadi faktor penentu arah IHSG ke depan. Pemantauan yang ketat terhadap pergerakan IHSG dan kebijakan pemerintah sangat diperlukan bagi para .