JakartaInsideCom – Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar, menjadi sorotan publik karena dugaan perselingkuhan yang muncul setelah perceraiannya dengan suaminya, Wiyoso, yang telah diputus oleh Pengadilan Agama Jakarta Selatan dengan nomor perkara 1009/Pdt.G/2024/PA.JS.
Menanggapi isu tersebut, Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) mendesak Kementerian BUMN untuk mengambil langkah tegas.
Mereka meminta Menteri Erick Thohir untuk memberhentikan Alexandra dari jabatannya, karena dianggap telah merusak reputasi Bank Mandiri.
“Erick Thohir harus mencopot Alexandra dari jabatannya karena telah menimbulkan aib yang mencoreng nama baik Bank Mandiri,” ujar Koordinator LAKSI, Azmi Hidzaqi, dikutip Minggu (22/9/2024).
Sementara itu, Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu menyatakan dukungannya terhadap Alexandra. Mereka tidak sepaham dengan LAKSI yang menginginkan agar Alexandara dicopot.
“Bu Alexandra adalah korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) akibat isu yang menyeret namanya,” kata perwakilan FSP BUMN.
Seiring dengan mencuatnya kasus tersebut, netizen kembali mengkritisi keputusan Erick Thohir empat tahun lalu saat mengangkat Alexandra ke posisi tinggi. Pada waktu itu, Erick Thohir memberikan prioritas besar bagi perempuan untuk menduduki posisi pimpinan di BUMN.
Kasus ini menjadi perhatian publik, terutama di sektor perbankan nasional. Disebutkan dalam putusan pengadilan melalui kuasa hukum, Novianus Martin Bau menyebutkan bahwa Wiyoso, mantan suami Alexandra, pernah memergoki Alexandra makan malam dengan seorang pria yang diduga sebagai orang ketiga dan berasal dari jajaran komisaris BUMN dan juga berposisi sebagai pejabat tinggi negara pada 20 Mei 2020.
“Kami di Kementerian BUMN terus berupaya memperbesar peran perempuan di posisi pimpinan BUMN,” ujar Erick dalam pernyataan tertulisnya pada 2020.
Erick menambahkan bahwa pengangkatan Alexandra adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan jumlah perempuan di jajaran senior BUMN, dengan target 15 persen.
Namun, saat ini Alexandra tengah didesak untuk dicopot dari jabatannya akibat dugaan perselingkuhan yang menyebar luas.
Bantahan Alexandra