Kumbang dari genus Thlaspidula memiliki elytra dan pronotum yang melebar, menyerupai perisai pelindung.

Keunikan lainnya terlihat pada bentuk labrum, proporsi tubuh, pola baris titik pada elytra, serta tekstur permukaan tubuhnya.

Saat ini, ilmuwan telah mengidentifikasi delapan dalam genus Thlaspidula, yang tersebar dari Semenanjung Malaya hingga .

Penemuan dua baru di Sulawesi semakin memperkaya daftar tersebut dan menegaskan betapa luar biasanya biodiversitas .

Tim peneliti telah menyimpan semua spesimen di Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) untuk mendukung lebih lanjut.

Keberadaan baru ini menjadi penting dalam upaya konservasi dan riset mendalam mengenai keanekaragaman hayati.

Pegunungan di Sulawesi terbukti sebagai pusat endemisme dengan potensi keanekaragaman fauna yang tinggi.

Anang menegaskan bahwa antara peneliti, pengelola kawasan konservasi, dan ilmiah sangat penting untuk menjaga keanekaragaman hayati .

“Temuan ini semakin mengukuhkan posisi dalam pengembangan studi taksonomi serangga di ,” ujar Anang.

memperkuat komitmennya dalam biodiversitas dengan memanfaatkan modern dan meningkatkan kapasitas di bidang biosistematika dan evolusi.

bagi

ini telah diterbitkan dalam jurnal internasional Zootaxa edisi Januari . Anang menegaskan bahwa peneliti, pengelola konservasi, dan ilmiah harus bekerja sama untuk melestarikan keanekaragaman hayati .

“Temuan ini semakin mengukuhkan posisi dalam pengembangan studi taksonomi serangga di . Selain itu, eksplorasi biodiversitas di kawasan endemik seperti Sulawesi perlu terus dilakukan untuk mendukung upaya konservasi jangka panjang,” ujar Anang.

memperkuat komitmennya dalam biodiversitas dengan memanfaatkan modern dan meningkatkan kapasitas di bidang biosistematika.

Dengan demikian, berharap lebih banyak baru teridentifikasi, menjaga dan memanfaatkan hayati secara berkelanjutan.