– Inisiator Gerakan Nurani (), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid, menilai aksi-aksi yang mendiskreditkan Direktur Utama (Dirut) dan korporasi patut diduga dibiayai oleh kelompok-kelompok yang mengusung agenda tertentu. Hal ini disampaikan Habib Syakur kepada , Jumat (17/1/).

“Belum lagi isu SARA yang dihembuskan, seperti tudingan adanya kristenisasi di . Itu sangat tidak benar dan tidak mendasar, mengingat Dirut adalah sahabat baik saya,” ujar Habib Syakur.

Ia juga menjelaskan bahwa dari Dirut menikah dengan seorang dan menjadi mualaf, menegaskan bahwa isu-isu tersebut hanya upaya untuk merusak citra maupun korporasi.

Terkait tuduhan macet senilai Rp 600 miliar yang diarahkan kepada Dirut , Habib Syakur menegaskan hal itu juga tidak berdasar. “ di sangat ketat dan sesuai peraturan perundang-undangan.
ini memastikan yang disalurkan aman dan tidak berisiko macet.

Selain itu, setiap pasti ada agunannya yang nilainya lebih besar dari jumlah ,” ungkapnya.

Sebagai Badan Milik () terbuka, memiliki untuk menjaga transparansi dan kredibilitas dalam setiap . Hal ini tercermin dari yang kuat sepanjang tahun .

Habib Syakur menyoroti beberapa capaian positif sebagai berikut:

1. Penyaluran
Hingga November , berhasil menyalurkan sebesar Rp 739,54 triliun, tumbuh 10,96% secara tahunan.

2. Pendapatan Operasional
Pada kuartal III , pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) mencapai Rp 8,8 triliun.

3. Laba Bersih
Laba bersih per November mencapai Rp 19,81 triliun, naik 4,04% secara tahunan.

4. Pihak Ketiga (DPK)
Penghimpunan DPK mencapai Rp 783,78 triliun, tumbuh 6,99% secara tahunan.

5. Murah (CASA)
CASA mencapai Rp 559,35 triliun, tumbuh 11,08% secara tahunan.

6. Pendapatan dan Beban
Pendapatan : Rp 58,80 triliun, naik 5,28% secara tahunan.

Beban : Rp 23,19 triliun, meningkat 23,30% secara tahunan. Capaian tersebut menunjukkan bahwa tetap mampu menjaga pertumbuhan positif di tengah berbagai .

“Upaya untuk mendiskreditkan Dirut dan korporasi harus dihentikan. Mari kita fokus pada fakta dan data untuk menjaga kredibilitas institusi ini,” tegas Habib Syakur.