Minat masyarakat Indonesia terhadap investasi emas tengah meningkat pesat. Hal ini turut mendorong pertumbuhan bisnis bullion bank di berbagai lembaga keuangan, termasuk Bank Syariah Indonesia (BSI).
BSI, sebagai salah satu bank plat merah, menunjukkan kinerja yang signifikan dalam sektor ini. Total aset emas yang dikelola melalui model bisnis bullion bank mencapai angka yang cukup mengesankan.
Aset Emas BSI Tembus 17,5 Ton
Bank Syariah Indonesia (BSI) berhasil mengelola aset emas mencapai 17,5 ton melalui layanan bullion bank. Angka ini mencerminkan kepercayaan nasabah yang tinggi terhadap produk investasi emas yang ditawarkan BSI.
Total omset yang dihasilkan dari bisnis bullion bank BSI mencapai Rp 28,7 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari bisnis cicil emas dan gadai emas, mencapai Rp 12,8 triliun, dengan pertumbuhan hampir 78%.
Ketidakpastian Ekonomi Dorong Minat Investasi Emas
Asri Natanegara, Senior Vice President Wealth Management BSI, menjelaskan meningkatnya minat investasi emas seiring dengan ketidakpastian ekonomi global. Nasabah cenderung mencari instrumen investasi yang lebih aman (“safe haven”).
Emas dianggap sebagai aset lindung nilai yang baik di tengah fluktuasi ekonomi. Selain instrumen investasi jangka pendek seperti tabungan dan deposito, emas menjadi pilihan menarik bagi banyak nasabah.
BSI Kembangkan Layanan Bullion Bank yang Inovatif
BSI tidak hanya fokus pada pembiayaan emas, tetapi juga mengembangkan layanan bullion bank yang lebih komprehensif. Layanan ini mencakup tabungan emas dan fasilitas mencetak emas melalui ATM.
Layanan ini memudahkan nasabah untuk berinvestasi emas, bahkan dalam jumlah kecil. Hal ini berbeda dengan pandangan sebelumnya yang menganggap investasi emas membutuhkan modal besar, minimal 100-200 gram.
Kemudahan akses dan minimalnya jumlah pembelian menjadi daya tarik tersendiri. Dengan demikian, BSI secara efektif menjangkau lebih banyak segmen pasar.
Layanan ritelisasi emas ini menjadi salah satu strategi BSI dalam menarik minat investor pemula dan meningkatkan penetrasi pasar emas.
Inovasi-inovasi BSI di sektor bullion bank menunjukkan komitmen perusahaan dalam memenuhi kebutuhan nasabah dan memberikan pilihan investasi yang beragam. Keberhasilan BSI mengelola aset emas yang signifikan menunjukkan potensi besar bisnis bullion bank di Indonesia.
Ke depan, diperkirakan minat investasi emas akan terus meningkat seiring dengan ketidakpastian ekonomi yang masih berlangsung. Hal ini akan menjadi peluang bagi BSI dan lembaga keuangan lainnya untuk terus mengembangkan layanan bullion bank yang inovatif dan memenuhi kebutuhan nasabah.