Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 ( 2) menghadapi ancaman serius akibat politisasi yang berkembang pasca-. Direktur Eksekutif Bidang dan Lembaga Kajian Indonesia (LKPI), M. Firman, menilai isu yang berkembang terkait PSN 2, termasuk “pagar laut”, dapat berdampak negatif pada nasional dan penciptaan lapangan kerja.

Firman mengungkapkan bahwa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) milik dua anak perusahaan 2, yaitu PT Intan Agung Makmur dan PT Cahaya Intan Sentosa (CIS), berpotensi menghambat dan pertumbuhan .

“PT Intan Agung Makmur memiliki 243 SHGB dan PT Cahaya Intan Sentosa memiliki 20 SHGB. Jika pencabutan ini benar terjadi, maka dampaknya akan sangat besar bagi sektor properti dan nasional,” ujarnya kepada , Sabtu (1/2/).

Gagalnya PSN 2

Jika proyek ini terganggu, Firman menyoroti beberapa yang akan terjadi:

1. Terhambatnya Properti
PSN 2 merupakan proyek padat modal dan padat yang berkontribusi pada pertumbuhan di dan . “ properti seperti perumahan, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan properti komersial mendorong lapangan kerja serta memacu sektor konstruksi,” jelasnya.


2. Pukulan bagi Sektor Terkait
Gagalnya proyek ini akan berdampak pada konstruksi, material bangunan, dan sektor jasa. “Otomatis, lapangan kerja yang seharusnya diciptakan akan hilang,” tambah Firman.


3. Pelemahan Penerimaan
Pajak dari sektor properti merupakan salah satu sumber pendapatan yang mendukung dan . “Kalau proyek ini gagal, penerimaan pajak juga menurun, yang akhirnya merugikan masyarakat luas,” katanya.


Firman menilai polemik yang berkembang saat ini dipicu oleh polarisasi yang semakin tajam pasca-. “Ada kelompok-kelompok yang memanfaatkan PSN 2 untuk kepentingan , padahal mereka sendiri pernah menjabat sebagai pejabat tetapi tidak memiliki prestasi selama menjabat,” katanya.

Ia juga mengaitkan isu ini dengan serangan terhadap mantan dan Wakil Raka.

“Politisasi ini sepertinya bagian dari strategi kelompok yang kalah di untuk menciptakan instabilitas sosial dan , yang pada akhirnya bisa mengarah pada upaya menggulingkan pemerintahan Subianto,” tandasnya.

Firman menegaskan bahwa pemerintah perlu memastikan PSN 2 tetap berjalan demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. “Jangan sampai kepentingan segelintir orang justru menghambat dan merugikan rakyat,” pungkasnya.