JakartaInsideCom– Gempa bumi berkekuatan 5 skala richter mengguncang wilayah Kabupaten Bandung dan berdampak pada perjalanan kereta cepat Whoosh. Titik pusat gempa terletak cukup dekat dengan jalur kereta cepat, yang memicu tindakan cepat dari pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Sistem pendeteksi gempa yang terpasang di jalur rel dan sarana kereta cepat Whoosh berhasil berfungsi dengan baik. Getaran akibat gempa bahkan terdeteksi hingga wilayah Karawang. Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terjadi delapan kali gempa susulan dengan kekuatan yang bervariasi.
Untuk memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan, tim prasarana KCIC segera melakukan pemeriksaan menyeluruh pada prasarana kereta cepat menggunakan Rail Car atau kereta perawatan. Meskipun infrastruktur jalur kereta cepat Whoosh telah dirancang untuk tahan terhadap gempa hingga kekuatan 8 skala richter, potensi dampak eksternal seperti longsor, pohon tumbang, atau pergerakan tanah di luar jalur tetap menjadi perhatian utama.
Pemeriksaan dilakukan sepanjang 144 km jalur kereta, termasuk area perbukitan yang dilalui oleh kereta cepat. Beberapa area penting yang diperiksa meliputi:
Struktur jembatan sepanjang 82 km.
13 terowongan dengan total panjang 17 km.
Jalur kereta di atas tanah sepanjang 42 km.
Dari pantauan awal di Operation Control Center (OCC) Tegalluar melalui sensor yang terpasang dan 1.399 CCTV yang tersebar di sepanjang jalur, hingga saat ini tidak ada kerusakan yang terlihat pada prasarana jalur kereta cepat Whoosh. Namun, untuk memastikan kondisi yang sepenuhnya aman, pemeriksaan secara fisik tetap dilanjutkan.
Kereta cepat dijadwalkan untuk kembali beroperasi pada pukul 15.00 WIB. Akibat gempa ini, sebanyak 16 perjalanan kereta Whoosh dibatalkan, terdiri dari delapan perjalanan relasi Halim-Tegalluar dan delapan perjalanan sebaliknya.
Bagi masyarakat yang terdampak pembatalan perjalanan, PT KCIC memberikan kemudahan untuk proses pengembalian bea tiket secara penuh (100%). Pengembalian ini akan diproses maksimal 1×24 jam setelah pembatalan dilakukan, dan dapat diurus di loket Stasiun Whoosh Halim, Padalarang, Tegalluar, serta di Hall KA Feeder Stasiun Bandung.
Pengguna yang sudah membeli tiket dapat melakukan pembatalan hingga tiga hari setelah jadwal keberangkatan. Bagi yang tidak ingin menunggu, disarankan untuk melanjutkan perjalanan menggunakan moda transportasi lain dan melakukan proses pembatalan di hari berikutnya.