JakartaInside.com – Proses rekapitulasi Pemilihan (Pilkada) untuk Walikota dan Wakil Walikota serta dan Barat tingkat sedang berlangsung Sengit karena selisih di pilkada antara paslon 1 dan 3 tidak sampai 1% sehingga membutuhkan perhatian khusus Bawaslu dalam mengawal proses tersebut. Namun, ditengah kondisi itu justru berangkat Umroh.

“Dalam kondisi seperti ini Bawaslu butuh ketenangan dan extra dalam menjalankan proses pengawasan perhitungan . Namun sayangkan yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memenuhi pengawasan malah sudah berangkat Umroh, kenapa harus sekarang? Setau saya Umroh bisa dijalankan kapanpun, berangkat Umroh ketika amanah belum selesai sama dengan berusaha dari tanggung jawab.” Ucap Rahmad Dani, Ketua Umum (Rabu, 4/12/)

Rahmad Dani Ketua / Pengurus KNPI

“Saya rasa siapapun pasti curiga dengan keberangkatan Umroh karena pertama dilakukan di momen krusial kedua diduga berangkat setelah proses pengadaan perlengkapan PTPS Se- apalagi beliau pernah punya catatan kejanggalan dalam pengadaan di Bawaslu tahun yang kasusnya tidak jelas hilang kemana.” Ucap Dani

Dani pun merasa mengetahui ada beberapa vendor dan narasumber dalam kegiatan beberapa Panwascam Se- yang belum dibayarkan, tuturnya “Apalagi Saya pun tahu betul ada beberapa kegiatan Panwascam yang vendor dan narasumbernya belum dibayarkan padahal laporannya sudah di kirim ke Bawaslu , kenapa tidak dituntaskan dulu dan terburu-buru berangkat Umroh kan kita ga tau vendor dan Narasumber membutuhkan haknya” Kata Dani

Sehingga diduga keberangkatan seusai proses pengadaan perlengkapan PTPS Se- bisa menimbulkan kecurigaan. Diakhir Dani Meminta melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan anggaran Bawaslu .