JakartaInsideCom – SADARI (Strategic and Data Analytics Research Institute), melakukan investigasi untuk mendalami polemik situs yang dikelola oleh Komisi Pemilihan Umum atau .

Menurut Direktur Riset SADARI (Strategic and Data Analytics Research Institute), Wahidin Karim, server situs berada di beberapa hosting dan yang berbeda, diantaranya , Singapura, dan USA. Diantaranya provider hosting Alibaba , Akamai dan Vultr.

“Untuk situs utama .go.id sudah menggunakan hosting berlokasi di , sedangkan untuk situs subdomain misalnya cekdptonline dan ini berada di hosting Alibaba Singapura dan ini berada di CDN Akamai USA serta backup data di Vultr Singapura, jadi setidaknya 3 ini yang saya dapatkan data risetnya”, ujarnya.

“Saya yakin bangsa kita sendiri bisa meng-handle server dan karena kita punya , teknologi dan juga yang cukup unggul dan mumpuni untuk bisa mandiri dalam hal ini,” urainya kepada Rapos melalui pesan singkatnya, Senin (19/2/2024).

Wahidin menambahkan hasil investigasi juga menemukan terdapat celah kerawanan pada aplikasi ..go.id.

Apalagi, aplikasi juga tidak stabil dan terjadi pada masa krusial, yakni setelah pemungutan dan beberapa hari sebelumnya.

“Oleh karenanya, ada baiknya untuk memperlihatkan kepada terkait dan perlindungan data warga agar tidak menimbulkan keresahan di . ini terkesan dibiarkan begitu lama dan menimbulkan kegaduhan di . Hingga saat ini belum menunjukkan niat untuk memperlihatkan kepada -nya,” tukasnya.

Wahidin berpendapat data penting, seperti data , mestinya berada diatur dan berada di . Hal ini sebagaimana ketentuan yang diatur dalam 20 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan dan Transaksi Elektronik dan Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data .

“Apalagi kita sempat ada wacana mengembangkan bukit Algoritma yang digadang-gadang akan jadi silicon valley nya Indonesia. Menurut saya ini bisa jadi mandiri teknologi dalam bidang untuk sebesar ini. Saya optimis yakin kita bisa menuju ke arah itu”, pungkasnya.(BJP)