JakartaInsideCom— Di tengah meningkatnya ketimpangan sosial, ekonomi, dan menipisnya empati di masyarakat, Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (LDD KAJ) menghadirkan sebuah ruang bersama bertajuk “Gerakan Belarasa: He(art) of Compassion and Hope”.
Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 3 Mei 2025, di Museum Nasional, Jakarta.
Direktur LDD KAJ, Pastor Adrianus Suyadi, SJ, menjelaskan bahwa Gerakan Belarasa merupakan panggilan moral dan spiritual yang mengajak masyarakat untuk kembali menatap wajah kemanusiaan melalui cermin belarasa.
“Belarasa bukan sekadar empati pasif, tetapi keberanian untuk hadir, terlibat, dan bertindak. Bukan demi amal sesaat, melainkan untuk perubahan yang bermakna,” tegas P. Adrianus.
Gerakan Belarasa akan diisi beragam kegiatan sepanjang hari, melibatkan lintas iman, komunitas akar rumput, pelaku seni, dan masyarakat umum. Acara diawali dengan Doa Bersama Lintas Agama yang menghadirkan tokoh dari enam agama di Indonesia.
Kegiatan ini menjadi penanda bahwa kepedulian dan belas kasih tidak mengenal sekat agama maupun afiliasi.
Selanjutnya, acara ini akan menghadirkan Dialog Kemanusiaan yang mempertemukan Ignatius Kardinal Suharyo dan Dr. Sukidi Mulyadi, dua tokoh yang dikenal memiliki komitmen kuat terhadap nilai-nilai spiritual dan keadilan sosial.
Dialog ini menjadi ruang refleksi mengenai peran belarasa di tengah dinamika sosial saat ini.
Beragam kegiatan pendukung turut meramaikan acara, di antaranya:
1.Pameran dan Bazar Belarasa Kita, menampilkan karya komunitas dampingan dan kelompok difabel.
2.Pemutaran film dokumenter dan pertunjukan teater musikal, hasil kolaborasi warga dengan seniman, termasuk aktor dan musisi Tanta Ginting.
Pernyataan dukungan dari mitra masyarakat sipil, tokoh publik, dan sektor swasta, sebagai simbol komitmen bersama terhadap nilai belarasa.
Pastor Adrianus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk hadir dan ikut terlibat.
“Gerakan Belarasa adalah aksi keberpihakan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, dan solidaritas lintas batas. Dalam setiap tindakan kasih yang sederhana, tersimpan kekuatan besar untuk mengubah arah zaman,” pungkasnya.
LDD KAJ berharap, acara ini dapat menjadi narasi alternatif yang menguatkan, menyembuhkan, dan menyatukan di tengah berbagai krisis yang dihadapi masyarakat saat ini.
LDD KAJ Gelar “Gerakan Belarasa” di Museum Nasional: Ruang Harapan dan Solidaritas Lintas Iman
