terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong bauran terbarukan melalui mandatori biodiesel B40. dan Mineral (), Lahadalia, dalam konferensi yang digelar pada Jumat (3/1/) di Ruang Sarulla, Kementerian , menjelaskan perkembangan implementasi ini yang telah dimulai sejak .

mengungkapkan bahwa sejumlah nabati telah berhasil memenuhi standar produksi biodiesel B40. “Kita sudah mengunjungi nabati di Dumai, dan mereka mampu mencapai standar kualitas yang ditentukan, termasuk tingkat pengeringan hingga 130 ,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa standar serah biodiesel B40 telah ditetapkan pada kadar 320 untuk memastikan kualitas tetap terjaga selama proses distribusi.

B40 ini diproyeksikan memberikan dampak signifikan terhadap dan . Menurut data Kementerian , implementasi B40 mampu menghemat devisa hingga Rp147,5 triliun, lebih tinggi dibandingkan B35 yang menghemat Rp122,98 triliun.

Selain itu, penurunan emisi karbon dioksida juga meningkat dari 34,56 juta ton menjadi 41,406 juta ton CO2.

“Penghematan devisa dan penurunan emisi karbon menjadi bukti nyata bahwa ini bukan hanya tentang kemandirian , tetapi juga komitmen terhadap kelestarian ,” ujar .

Kementerian juga telah menetapkan transisi untuk penyelesaian stok biodiesel B35. Dalam Keputusan (Kepmen), produksi secara bertahap akan berlangsung hingga 28 Februari .

menyebutkan kapasitas produksi biodiesel saat ini mencapai 19 juta kiloliter, dengan utilisasi yang diperkirakan meningkat dari 70% menjadi 81% berkat implementasi B40. “Masih ada peluang besar untuk mengoptimalkan kapasitas pabrik demi mendukung ini,” katanya.

Acara konferensi ini dihadiri oleh sejumlah pejabat kementerian, pelaku , dan awak media. optimistis bahwa implementasi B40 akan semakin memperkokoh fondasi terbarukan .