jakartainside.com –
Jakarta – Tahun lalu, kawah ganda misterius ditemukan di area Bulan. Sejumlah ahli meyakini celah yang disebutkan terbuat akibat roket China menabrak permukaan satelit Bumi itu.
Kecelakaan terjadi pada Maret 2022, tetapi kawah ganda baru ditemukan 24 Juni 2022. Ukuran kawah yang digunakan saling tumpang tindih adalah 19,5 yard pada bagian timur dan juga 17,5 yard pada kawah barat.
Sejak tahun lalu ramalan menyebutkan Long March 3C milik yang dimaksud menyebabkan kawah tersebut. Roket yang dimaksud menghadirkan pesawat Chang’e-5 T1 yang disebutkan diresmikan Oktober 2014.
Dalam sebuah makalah terbaru yang dimaksud diterbitkan 16 November menguatkan argumen tersebut. Pemimpin penelitian yang tersebut merupakan siswa doktoral Department of Aerospace and Mechanical Engineering, Tanner Campbell menjelaskan analisanya menggunakan observasi teleskop berbasis data.
Dari hasil penelitiannya disimpulkan badan roket Long March 3C menyebabkan lubang pada permukaan Periode atau yang disebut sebagai WE0913A. Tim peneliti mempunyai bukti cara obyek bergerak serta terbuat dari apa obyek tersebut.
“Dalam makalah ini, kami menyajikan analisis rute kemudian spektroskopi menggunakan observasi teleskop berbasis darat yang mana menunjukkan WE0913A merupakan badan roket Long March 3C dari misi Chang’e 5-T1,” kata Campbell, diambil dari Space, Hari Jumat (24/11/2023).
Para peneliti melakukan perbandingan kurva cahaya atau kecerahan terkait waktu pada kejadian yang disebutkan dengan ribuan objek antariksa. Mereka membuatnya menggunakan simulasi komputer. Untuk menghasilkan lubang ganda dengan ukuran yang digunakan hampir sama, beliau menyatakan perlu massa yang dimaksud juga sama.
China sendiri membantah roketnya jadi pelaku di kejadian tersebut. Tahun lalu, China mengungkapkan Long March 3C terbakar dalam atmosfer bukan lama setelahnya Chang’e 5 T1 diluncurkan.
Namun ternyata pernyataan China itu dibantah Komando Luar Angkasa AS. Menurut merek tahun lalu, Long March 3C tiada pernah terlihat masuk kembali ke Bumi.
Sumber CNBC