Uni (UE) berencana menaikkan tarif untuk yang diimpor dari , dengan untuk menyamakan dengan .

, Robert Habeck, mengumumkan hal ini dalam kunjungannya ke baru-baru ini.

Menurut Reuters pada Sabtu (22/6/2024), kunjungan Habeck ke adalah yang pertama sejak tersebut mengusulkan bea masuk yang besar terhadap impor kendaraan dari .

Komisi merencanakan tarif antara 17,4% hingga 38,1% untuk kendaraan asal , di luar bea masuk sebelumnya yang sudah ditetapkan sebesar 10%.

Keputusan ini muncul setelah adanya penyelidikan atas dugaan bahwa produsen kendaraan di menerima dukungan besar dari pemerintahnya.

Komisi menilai bahwa kendaraan dari terlalu rendah akibat subsidi yang diberikan oleh pemerintah, yang dapat merugikan produsen di .

“Langkah ini diambil untuk menciptakan persaingan yang lebih adil antara produsen di dan ,” ujar Robert Habeck. 

“Kami harus memastikan bahwa industri tidak dirugikan oleh praktik perdagangan yang tidak adil,” sambungnya.

Penyelidikan ini menyoroti ketidakadilan dalam kendaraan yang diduga mendapat subsidi besar, membuat jualnya lebih rendah daripada di .

Dengan tarif baru ini, UE berharap dapat melindungi produsen dari persaingan yang tidak dan mendukung keberlanjutan industri .

“Subsidi besar yang diberikan oleh pemerintah telah menyebabkan distorsi yang signifikan. Dengan menerapkan tarif ini, kami berharap dapat menyeimbangkan kondisi dan mendorong persaingan yang ,” pungkasnya.