Uni (UE) berencana menaikkan tarif untuk yang diimpor dari , dengan tujuan untuk menyamakan dengan .

, Robert Habeck, mengumumkan hal ini dalam kunjungannya ke baru-baru ini.

Menurut Reuters pada Sabtu (22/6/), kunjungan Habeck ke adalah yang pertama sejak tersebut mengusulkan bea masuk yang besar terhadap impor dari .

Komisi merencanakan tarif antara 17,4% hingga 38,1% untuk asal , di luar bea masuk sebelumnya yang sudah ditetapkan sebesar 10%.

Keputusan ini muncul setelah adanya penyelidikan atas dugaan bahwa produsen di menerima dukungan besar dari pemerintahnya.

Komisi menilai bahwa dari terlalu rendah akibat yang diberikan oleh , yang dapat merugikan produsen di .

“Langkah ini diambil untuk menciptakan persaingan yang lebih adil antara produsen di dan ,” ujar Robert Habeck. 

“Kami harus memastikan bahwa tidak dirugikan oleh praktik perdagangan yang tidak adil,” sambungnya.

Penyelidikan ini menyoroti ketidakadilan dalam yang diduga mendapat besar, membuat jualnya lebih rendah daripada di .

Dengan tarif baru ini, UE berharap dapat melindungi produsen dari persaingan yang tidak sehat dan mendukung keberlanjutan .

besar yang diberikan oleh telah menyebabkan distorsi pasar yang signifikan. Dengan menerapkan tarif ini, kami berharap dapat menyeimbangkan kondisi pasar dan mendorong persaingan yang sehat,” pungkasnya.