Pemerintah Provinsi mengalokasikan anggaran sebesar Rp500 juta untuk mendukung program pemutihan yang masih tertahan di berbagai .

ini merupakan bagian dari tahap pertama kerja sama Pemprov dengan dalam upaya membantu warga yang kesulitan menebus mereka.

Dalam pelaksanaan tahap awal, sebanyak 117 dari berbagai jenjang telah berhasil ditebus.

“Pada periode pertama, anggaran yang digelontorkan sekitar Rp500 juta,” ujar , , melalui keterangannya, Senin (28/4/2025).

mengungkapkan bahwa jumlah yang masih tertahan mencapai belasan ribu dokumen.

Seluruh tersebut milik warga yang tergolong tidak mampu secara ekonomi, sehingga kesulitan membayar administrasi yang diperlukan untuk pengambilan.

Untuk itu, menegaskan bahwa program pemutihan ini bertujuan menebus seluruh warga kurang mampu, tanpa terkecuali, baik yang tertahan selama dua tahun, lima tahun, bahkan hingga sepuluh tahun.

“Saya minta semua , berapa pun lamanya tertahan, harus dibantu,” katanya.

Lebih lanjut, menargetkan program ini dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 100 hari kerja setelah dirinya resmi dilantik sebagai pada 20 Februari 2025.

Dia berharap program ini tidak menjadi kegiatan satu kali, melainkan berkelanjutan hingga tidak ada lagi warga yang tertahan hak pendidikannya karena faktor ekonomi.

“Saya ingin pemutihan ini selesai sebelum 100 hari kerja. Jangan sampai berhenti di tahap awal saja,” tambahnya.

Senada dengan , Staf Khusus /Wakil , Cyril Raoul atau Chico, menekankan bahwa program ini adalah bentuk komitmen nyata Pemprov terhadap depan generasi muda.

Menurutnya, merupakan hak dasar setiap lulusan yang menjadi pintu gerbang utama menuju kerja atau jenjang berikutnya.

adalah hak semua lulusan. Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa tidak ada yang kehilangan kesempatan hanya karena ,” ujar Chico saat penyerahan bantuan tahap pertama di Auditorium , Dinas Provinsi , Jumat (25/4/2025).

Dalam tahap pertama ini, total bantuan yang disalurkan sebesar Rp596.422.200 untuk 117 penerima.

Pemprov juga merencanakan tahap kedua penebusan yang akan digelar pada Mei 2025.

Fokus utama program ini adalah membantu para lulusan yang terkendala administrasi agar segera dapat menggunakan mereka untuk melamar atau melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.