JakartaInsideCom – Menyambut peringatan Hari Sumpah , Persaudaraan Wanita (Perwanti) bekerja sama dengan Musik Jalanan Center (MJC), Pesantren Rorotan, dan Taman Anak Pesisir menggelar konferensi pers untuk memaparkan kegiatan kebangsaan dan bakti sosial yang akan diadakan pada 29 Oktober .

Mengusung tema “Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu , Satu Tanah , Satu ,” acara ini direncanakan berlangsung di Sekolah Taman Anak Pesisir, Kalibaru, Cilincing, Utara.

Kegiatan tersebut akan melibatkan sekitar 200 anak binaan dari Sekolah Anak Pesisir yang dipimpin oleh Achenk Gimbal, Wanita yang dipimpin oleh Surijaty Aminan, Jalanan yang dipimpin oleh Iwenk MJC, Pertunjukan Seni dan di bawah pimpinan Masdjo Arifin, serta warga sekitar pesisir Utara.

Dalam konferensi pers, Asep Maulana, yang akrab dipanggil Achenk Gimbal, menjelaskan bahwa Sekolah Taman Anak Pesisir (TAP) telah berdiri selama lima tahun dengan meningkatkan kebiasaan positif di kalangan generasi muda sebagai penerus bangsa.

“TAP adalah sekolah yang telah berdiri selama lima tahun dan memiliki 172 binaan. Kami mendorong minat baca anak-anak agar mereka terlibat dalam kegiatan positif demi . Sumpah lahir dari semangat . Kalau bukan dari yang muda berkarya, siapa lagi?” ungkap Achenk.

Iwenk berharap agar dari pesisir utara dapat lahir generasi yang memiliki rasa dan yang tinggi.

“Dari wilayah pesisir utara ini, saya berharap semangat kebangsaan dapat menyebar ke seluruh pelosok , melawan radikalisme, , dan intoleransi,” ujarnya.

Sementara itu, Silviana , Ketua Perwanti yang mewakili Surijaty Aminan, menambahkan bahwa Wanita akan selalu berperan dan bersinergi dalam kegiatan yang bermanfaat bagi .

“Kami sering melakukan kegiatan kemanusiaan, baik secara maupun berkolaborasi. Kami bersyukur dapat bersinergi dengan berbagai pihak dalam memaknai Sumpah , melibatkan wanita Thionghoa, anak-anak pesisir, jalanan, dan penggiat seni ,” jelasnya.

Masdjo Arifin menyoroti pentingnya kebudayaan dalam momentum Sumpah kali ini.

“Dengan pemerintahan baru, kami di Pesantren akan fokus pada kebudayaan nusantara. Perpindahan ibu kota ke menjadikan sebagai kota dengan kekuatan sebagai ketahanan . Kami ingin berperan aktif, bukan sekadar menjadi penonton dalam peradaban kebudayaan bangsa,” tegasnya.

Acara Sumpah dan bakti sosial ini juga mengundang daerah, termasuk Walikota Utara, Kapolres Utara, penggiat kebudayaan, penggiat seni, , anak-anak pesisir, dan warga sekitar lokasi acara.