– Persekutuan (PGI) memohonkan pemerintah mengusut tuntas tindakan kekerasan yang digunakan diduga dijalankan oknum untuk warga .

"Mendorong dilakukannya investigasi menyeluruh untuk mengungkapkan pelanggaran yang digunakan telah dilakukan terjadi, menegakkan akuntabilitas, menjaga dari impunitas juga memberikan keadilan untuk korban," kata Biro PGI Ronald Richard di siaran yang tersebut diterima ANTARA, Selasa.

Menurut Ronald, aksi kekerasan ini harus diusut lantaran dapat mengancam warga . Hal ini juga berpotensi mengakibatkan berkepanjangan.

Karenanya, ia berharap pemerintah melalui dapat mengusut tindakan yang disebutkan segera transparan serta independen.

Tidak lupa PGI juga berbelasungkawa terhadap warga yang mana menjadi orang yang terluka kekerasan oknum tersebut. "PGI menyampaikan rasa belasungkawa juga memacu mitra ekumenis untuk membantu pemulihan trauma korban, orang yang terluka lalu terdampak di ," kata Ronald.

Sebelumnya, mengumumkan sudah pernah menyelidiki isi video berisi rekaman terhadap orang yang mana diduga dikerjakan prajurit di .

Tayangan itu, yang digunakan popular dalam media sosial di 24 jam terakhir, menampilkan aksi beberapa orang , salah satunya diduga prajurit, bergantian memukuli serta menganiaya yang digunakan di keadaan terikat kemudian luka-luka berdiri ke pada drum.

Dalam tayangan itu, salah satu pelaku diduga prajurit akibat ia mengenakan kaus yang tersebut kemungkinan merujuk pada nama satuan, yaitu Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Brajawijaya. Tulisan "300" yang digunakan berwarna warna kekuningan keemasan tercetak cukup jelas dalam bagian dada kaus berwarna hijau khas Angkatan Darat.

Sementara itu, Staf Angkatan Darat yang mana diwakili Dinas Penerangan AD Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi menyampaikan permohonan maaf menghadapi terjadinya aksi kekerasan ke beberapa lalu, yang mana rekaman videonya tersebar ke media sosial.

Dalam konferensi pada Denma Mabes , , Senin, Kristomei mengemukakan tindakan yang dimaksud direalisasikan oknum prajurit dari Batalyon Infanteri (Yonif) 300/Bjw itu akan dijadikan kemudian introspeksi internal pada lingkungan AD.

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak telah terjadi memerintahkan jajaran AD untuk melakukan pengusutan terhadap oknum prajurit itu.

"Polisi Angkatan Darat dibantu Pomdam III/Siliwangi akan melakukan investigasi tentang keterkaitan oknum-oknum prajurit yang mana terlibat secara segera pada aksi kekerasan ini," kata Kristomei.

ini disadur dari PGI minta kasus kekerasan di Papua diusut tuntas