JakartaInsideCom – Partai Keadilan Sejahtera () menilai bahwa sejumlah pemerintah tahun 2024 belum sepenuhnya berpihak kepada kesejahteraan pekerja dan .

Hal ini disampaikan dalam acara talkshow bertajuk “Refleksi Akhir Tahun 2024 Bidang : Harapan dan Tantangan” yang diadakan di Aula DPP , Simatupang, Selatan, Senin (30/12).

Dalam acara tersebut, menyoroti berbagai isu yang menjadi perhatian sepanjang tahun, mulai dari implementasi Undang-Undang Cipta Kerja, pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, hingga ketidakpuasan terhadap program pemerintah seperti .

Berikut catatan utama terkait isu :

  1. Undang-Undang Cipta Kerja dan Dampaknya

mengkritik keberlanjutan penerapan Undang-Undang Cipta Kerja () yang dinilai tidak memberikan perlindungan cukup terhadap hak . seperti fleksibilitas kontrak kerja, pengurangan pesangon, dan kemudahan PHK dinilai merugikan pekerja, terutama kontrak dan migran.
“UU Cipta Kerja lebih berpihak pada investasi daripada kesejahteraan ,” ujar perwakilan . mendukung keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengabulkan gugatan pencabutan beberapa dalam UU ini pada Oktober 2024.

  1. PHK Massal

Sepanjang tahun 2024, jumlah PHK meningkat signifikan, dengan 80.000 pekerja kehilangan , naik 23,4% dari tahun sebelumnya. Kondisi ini dipicu oleh dan lemahnya ekonomi. meminta pemerintah lebih serius melindungi pekerja dari buruk PHK.

  1. Efektivitas Program

PKS mengapresiasi program , namun menilai pelaksanaannya belum optimal. Pelatihan yang tidak relevan dan kurang transparannya pengelolaan anggaran menjadi kendala utama. PKS mendorong agar program ini disesuaikan dengan kebutuhan seperti teknologi digital dan ekonomi hijau.

  1. Kenaikan Upah Minimum yang Tidak Memadai

Meskipun ada kenaikan upah minimum, PKS menilai hal ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup layak, terutama di besar. PKS pemerintah untuk mengevaluasi sistem pengupahan agar lebih mencerminkan kebutuhan riil pekerja.

  1. Risiko Penyederhanaan Regulasi

penyederhanaan regulasi dinilai berisiko mengurangi perlindungan bagi , terutama di sektor informal. PKS meminta pemerintah berhati-hati dalam menyusun regulasi dan memperkuat pengawasan untuk mencegah eksploitasi.

  1. Perluasan Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal

PKS mendukung upaya memperluas cakupan , namun menyoroti minimnya dan akses bagi pekerja informal. Pemerintah didesak untuk meningkatkan dan memberikan insentif agar lebih banyak pekerja informal mendapatkan perlindungan sosial.

  1. Pengawasan yang Lemah

PKS menilai pengawasan masih lemah akibat kurangnya tenaga pengawas di tingkat . Banyak yang belum memenuhi hak pekerja terkait upah, jam kerja, dan kondisi kerja. PKS penguatan peran inspektorat untuk memastikan kepatuhan .

PKS menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan hak pekerja dan .

“Kami mengajak pemerintah untuk lebih mendengarkan aspirasi pekerja dan mengedepankan yang adil, inklusif, dan berkelanjutan,” tutup perwakilan PKS.