–Pada sebelum turunnya Al-Qur’an, telah menjadi kitab—bukan hanya sebagai bentuk seni, tetapi juga sebagai penyimpan nilai-nilai dan bagi Arab Jahiliyah.

Di tengah yang keras di padang pasir, berfungsi sebagai wahyu yang hidup, mengabadikan kisah dan mereka dalam bentuk lisan yang dihargai tinggi.

Al-Mu‘allaqāt, kumpulan yang dikatakan digantungkan di dinding Ka’bah, menjadi simbol dari penghormatan terhadap sebagai medium penyampai pesan dan identitas.

pada itu bukan hanya bentuk ekspresi , melainkan juga representasi kolektif yang menampung perasaan dan pandangan hidup .

Seperti yang dijelaskan oleh Muhammad Husain Jaudi dalam Al-Fann al-‘Araby al-Islami, tradisi menjadi dokumentasi yang tak tertulis, menjembatani generasi-generasi sebelumnya dengan generasi berikutnya tanpa bergantung pada tulisan.

itu hidup, menggema di setiap pertemuan dan , menjadi pengikat suku-suku yang berbeda.