Refleksi Modern: Puisi Sebagai Medium Identitas
Di tengah kemajuan zaman dan dunia digital yang serba cepat, kita melihat bahwa puisi kembali menemukan tempatnya dalam kehidupan masyarakat modern.
Dalam dunia yang semakin terfragmentasi ini, puisi kembali menjadi alat komunikasi yang kuat untuk mengekspresikan perasaan, nilai, dan identitas.
Dengan kembali ke akar puisi Arab pra-Islam, kita diingatkan bahwa kata-kata yang terucap memiliki kekuatan untuk membentuk dunia kita—untuk merefleksikan siapa kita dan apa yang kita perjuangkan.
Puisi mungkin bukan lagi wahyu yang turun dari langit, tetapi ia tetap memiliki tempat penting dalam menandai identitas kita sebagai manusia, sebagai umat yang terus mencari makna hidup melalui seni dan bahasa.
Sebagaimana para penyair Arab pra-Islam mengabadikan hidup mereka dalam syair, kita pun dapat mengabadikan pemikiran dan perasaan kita melalui kata-kata yang kita tulis—kata-kata yang tetap hidup dalam ingatan dan memori kolektif zaman kita.