, sebagai gerakan kepanduan di , memiliki sejarah yang kaya dan penuh makna. Di balik perkembangan dan keberhasilan di tanah air, terdapat sosok yang dikenal sebagai Bapak , yaitu Jenderal (Purn.) Sudirman. Ia bukan hanya seorang tokoh yang dihormati, tetapi juga memiliki peranan penting dalam membentuk karakter pemuda melalui gerakan .

Jenderal Sudirman lahir pada 24 Januari 1916 di Purbalingga, Tengah. Ia dikenal sebagai salah satu pahlawan nasional yang berjuang melawan penjajahan Belanda dan . Namun, kontribusinya tidak berhenti di ranah . Pada tahun 1961, Jenderal Sudirman diangkat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan . Pada masa ini, ia berusaha keras untuk membangkitkan semangat kepanduan di kalangan pemuda.

Salah satu inovasi terbesar yang dilakukan Jenderal Sudirman adalah pengembangan program pendidikan karakter melalui . Ia percaya bahwa bukan hanya sekadar kegiatan di alam terbuka, tetapi juga sebagai wadah untuk membentuk generasi yang memiliki jiwa kepemimpinan, disiplin, dan tanggung jawab. Jenderal Sudirman sering menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan dan dalam gerakan .

di diakui secara resmi pada tahun 1961 melalui Keputusan Presiden yang menetapkan Gerakan sebagai organisasi kepanduan resmi. Hal ini semakin memperkuat posisi Jenderal Sudirman sebagai Bapak . Di bawah kepemimpinannya, berkembang pesat dan memiliki struktur yang jelas, serta yang dengan nilai-nilai luhur bangsa.

Salah satu momen penting dalam perjalanan adalah saat diadakannya Jambore Nasional. Kegiatan ini menjadi ajang bagi dari berbagai untuk berkumpul, berbagi , dan belajar satu sama lain. Jenderal Sudirman percaya bahwa melalui jambore, semangat kebersamaan dan solidaritas antaranggota dapat terbangun dengan kuat.

Namun, tidak hanya di dalam negeri, Jenderal Sudirman juga mengupayakan agar gerakan dapat dikenal di kancah . Ia aktif dalam berbagai pertemuan dan berupaya menjalin kerjasama dengan organisasi di lain. Hal ini menunjukkan komitmen Jenderal Sudirman untuk memajukan dan menjadikannya sebagai gerakan yang relevan dalam konteks .

Warisan yang ditinggalkan oleh Jenderal Sudirman dalam dunia terus dikenang hingga saat ini. Setiap tahun, peringatan Hari yang jatuh pada 14 Agustus diperingati dengan penuh semangat oleh anggota di seluruh . Pada hari tersebut, berbagai kegiatan dilakukan untuk mengenang jasa-jasa Jenderal Sudirman dan nilai-nilai yang diajarkannya.

Dalam dunia yang terus berubah, peran tetap relevan. Dengan menanamkan nilai-nilai kepemimpinan, kemandirian, dan cinta tanah air, gerakan diharapkan dapat menghasilkan generasi yang tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga memiliki integritas dan kepedulian sosial.

Melalui perjalanan panjangnya, Jenderal Sudirman tetap dikenang sebagai sosok yang tidak hanya menginspirasi para pemuda, tetapi juga fondasi yang kokoh bagi perkembangan di . Maka, tidak salah jika ia disebut sebagai Bapak , sebuah gelar yang menggambarkan dedikasinya yang tulus untuk menciptakan generasi muda yang lebih baik.