JakartaInsideCom – Dalam , terdapat dua utama yang sering digunakan untuk menganalisis fenomena , yaitu positif dan normatif. positif berfokus pada obyektif berdasarkan fakta dan data yang ada, tanpa melibatkan penilaian subjektif atau nilai-nilai . Pernyataan positif adalah pernyataan yang dapat diuji kebenarannya melalui data empiris dan .

positif bertujuan untuk menjelaskan bagaimana bekerja dan apa yang terjadi dalam . Misalnya, pernyataan seperti “tingkat inflasi di pada tahun adalah 3,5%” atau “peningkatan upah minimum akan mengurangi jumlah pekerjaan yang tersedia” adalah pernyataan positif. Pernyataan-pernyataan ini dapat diverifikasi dengan data statistik dan obyektif.

lain dari pernyataan positif adalah “penurunan oleh akan mendorong peningkatan .” Pernyataan ini didasarkan pada teori yang menyatakan bahwa yang lebih rendah akan mengurangi biaya , sehingga mendorong untuk berinvestasi lebih banyak. Kebenaran pernyataan ini dapat diuji dengan melihat data sebelum dan setelah penurunan .

positif juga mencakup tentang bagaimana tertentu akan mempengaruhi . Misalnya, “penghapusan subsidi akan meningkatkan barang dan jasa” adalah pernyataan positif. Pernyataan ini dapat diuji dengan melihat data sebelum dan setelah penghapusan subsidi.

Dalam praktiknya, positif sangat penting karena memberikan dasar yang obyektif untuk membuat keputusan . Dengan memahami bagaimana bekerja berdasarkan data dan fakta, pembuat dapat merancang yang lebih efektif dan efisien.

Secara keseluruhan, pernyataan positif adalah pernyataan yang dapat diuji dan diverifikasi melalui data empiris. ini membantu kita memahami bagaimana bekerja dan memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan yang berbasis bukti.