selaku penasehat kembali menarik perhatian setelah mengumumkan perekrutan 15 baru dalam tim hukumnya.

Langkah ini diambil untuk memperkuat pembelaan terhadap kliennya dalam dugaan dan penggelapan , yang kini menjadi sorotan .

Tim tambahan yang berasal dari Jakarta dan ini dijadwalkan tiba di Denpasar pada Jumat, 29 November 2024, dan akan langsung bergabung dengan tim yang sudah lebih dulu menangani tersebut.

Penambahan ini bertujuan untuk mempercepat penyusunan strategi sekaligus mendukung pendampingan kepada kliennya.

Dalam konferensi yang digelar Kamis pagi di Denpasar, menegaskan komitmennya untuk memberikan pembelaan maksimal, khususnya kepada klien dari kalangan kecil.

“Kami tidak main-main dalam perkara ini. Tim yang saya bentuk akan bekerja secara profesional dan solid, memastikan bahwa keadilan benar-benar ditegakkan.

Jika ini adalah untuk membela hak orang-orang kecil yang terdzolimi, kami siap bertarung hingga akhir,” tegasnya.

ini bermula dari seorang pengusaha kecil di bidang jasa furniture / interior, yang diduga telah menjadi korban penggelapan oleh seorang oknum direktur bergerak di bidang Property

Oknum tersebut menjanjikan dalam kontrak sama furniture , namun setelah pengerjaan mencapai tahap 95% selesai, oknum tersebut tidak justru mengusai barang tersebut dan bahkan melayangkan somasi meminta denda melebihi angkah pembelian barang pesanan.

selanjutnya berasal dari direktur dr PT Indo indah properti yang menduga eks direkturnya melakukan dugaan tindak pidana yaitu penggelapan dalam jabatan yang merugikan mencapai milyaran .

Klien dari ade ratnasari yaitu Dody dan Ayu melaporkan ini ke pada 20 November 2024. Namun, menurut Ade, proses penanganan dinilai lamban sehingga ia merasa perlu memperkuat tim hukumnya untuk mempercepat penyelesaian perkara.

Ade juga menyatakan akan menggunakan pribadinya untuk mendukung pembelaan kliennya.

“Saya sudah bertekad, jika ini menyangkut hati nurani dan membela orang-orang kecil, saya akan all-out. pun akan saya keluarkan demi memperjuangkan hak-hak mereka,” tegasnya.

Langkah penambahan ini juga dianggap sebagai antisipasi menghadapi potensi perlawanan dari pihak terlapor, yang diduga memiliki koneksi luas di dunia dan .

“Kami sudah mempersiapkan semua kemungkinan, termasuk potensi tekanan dari pihak-pihak tertentu. Fokus kami tetap pada klien dan fakta yang ada,” kata Ade.

ini telah menarik perhatian usaha kecil dan menengah (UKM) di , yang memberikan dukungan kepada Ade melalui media sosial dan .

Dengan tambahan 15 , proses diharapkan berjalan lebih cepat dan efisien. Ade Ratnasari menegaskan bahwa timnya siap mengawal ini hingga ke meja hijau.

“Keadilan itu tidak bisa ditunda-tunda. Jika harus menempuh proses panjang, kami siap, tetapi kami ingin semua pihak bergerak cepat demi kepentingan dan ,” pungkasnya.