JakartaInsideCom – Achmad Soegiarto, menekankan pentingnya inovasi dan teknologi sebagai pilar utama untuk mencapai visi besar Indonesia Emas 2045 dan Net Zero Emission 2060.
Hal ini Anto, sapaan akrabnya ungkapkan dalam acara TEDx yang berlangsung di Candradimuka Hall, Kampus C Universitas Airlangga Surabaya pada Minggu, 24 November 2024.
Anto menyebutkan, target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang diusung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hanya bisa dicapai dengan pola pikir inovatif dan penerapan teknologi mutakhir.
Ia mengutip pernyataan pendiri NVIDIA, Jensen-Huang, yang mengatakan, “Kami (NVIDIA) memilih masalah yang sangat sulit dilakukan, yang belum pernah dilakukan sebelumnya.”
Hal ini, menurut Anto, menjadi pengingat bahwa Indonesia harus mampu mengejar tantangan besar untuk mencapai tujuan nasional.
Tantangan Besar yang Harus Diatasi
Indonesia saat ini mempunyai kondisi dari data-data yang menarik untuk disimak, seperti:
- Financial distress,
- Posisi ke-5 di ASEAN dalam The Global Talent Competitiveness Index (2024),
- Tingkat pengangguran tertinggi di ASEAN sebesar 5,2%,
- Krisis PHK yang memengaruhi 60.000 pekerja hingga Oktober 2024,
- Dan 9,9 juta Gen Z yang tidak sekolah atau bekerja.
“Tantangan–tantangan ini hanya bisa dipecahkan dengan inovasi dan kreativitas,” ujar Anto, yang telah menulis lima buku tentang bisnis dan teknologi.
Ia menyebutkan bahwa inovasi tidak hanya relevan bagi sektor ekonomi tetapi juga menjadi kunci transformasi menuju Indonesia Emas.
SPRINT Behavior: Fondasi Masa Depan
Anto memperkenalkan konsep SPRINT Behavior, sebuah model inovasi yang ia jabarkan dalam buku terbarunya, Unleashing Innovation with SPRINT+. Model ini terdiri atas:
Fondasi: 10 golden rules unleashing innovation,
Pilar: Leaderaholic (strategi), MAKERS (produk), dan catalysts (bintang kreatif),
Atap: Formula, framework, dan IMPACTFUL.
Konsep ini dirancang untuk mendorong lahirnya entrepreneur dan creativepreneur yang mampu menghasilkan inovasi berdampak besar.
Salah satu inisiatif konkret dari konsep ini adalah gerakan One Student, One Employee, One Innovation, yang melibatkan kolaborasi antara kampus, korporasi, dan komunitas (3C Movement).