JakartaInsideCom– Badan Nasional Pengelola () terus mendorong pengembangan melalui berbasis kesejahteraan dan . Dalam upaya tersebut, Damri berperan penting sebagai pelopor lintas batas negara, melayani trayek hingga ke negara tetangga seperti dan Brunei Darussalam.

Drs. Indra Purnama (Deputi Bidang ) yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt)  menjelaskan, pengelolaan perbatasan didasarkan pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Negara. 

telah membangun 15 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) modern, termasuk di Kalimantan Barat, (NTT), dan Papua. Pos-pos ini menjadi titik strategis untuk lalu lintas barang dan orang serta menjadi sentra industri yang mendorong ekonomi . ( foto : Rangga/ JakartainsideCom).

perbatasan adalah simbol kedaulatan negara yang memerlukan perhatian khusus, baik dari sisi maupun kesejahteraan masyarakatnya,” ujarnya Indra Purnama”.

Dalam kurun waktu 15 tahun, kawasan perbatasan yang dahulu disebut sebagai “halaman belakang” kini diarahkan menjadi “beranda depan”

telah membangun 15 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) modern, termasuk di Kalimantan Barat, (NTT), dan Papua. Pos-pos ini menjadi titik strategis untuk lalu lintas barang dan orang serta menjadi sentra industri yang mendorong ekonomi .

Damri berperan aktif dalam mendukung perbatasan dengan lintas negara. Saat ini, trayek Pontianak-Kuching () dan Pontianak-Bandar Seri Begawan (Brunei) sudah beroperasi dengan kelas eksekutif. 

“Pelayanan ini mempermudah masyarakat untuk mengakses negara tetangga, sekaligus memperkuat hubungan ekonomi dan sosial,” kata Indra Purnama Deputi “.

Selain , juga mendorong pengembangan ekonomi masyarakat perbatasan melalui program transmigrasi dan . Kabupaten Siak, , menjadi salah satu contoh dengan yang mampu memproduksi minyak goreng secara

“Pengembangan ekonomi seperti ini penting untuk menciptakan kemandirian di perbatasan,” tambahnya.

Meski demikian, pengelolaan kawasan perbatasan tidak lepas dari tantangan besar. Dengan garis pantai terpanjang kedua di dan 17.000 lebih, menjaga dan memajukan ekonomi perbatasan memerlukan sinergi antar-kementerian, pemerintah , dan lembaga terkait.

“Kami optimistis, dengan terpadu antara dimensi dan kesejahteraan, kawasan perbatasan dapat menjadi penggerak nasional,” tutup Indra”.