Badan Meteorologi, Klimatologi, dan juga juga Geofisika () memprakirakan di dalam area beberapa orang masih akan berlangsung sampai Oktober .

“Kondisi fenomena ini diprediksi masih dapat berlangsung dalam periode Oktober ini,” kata Deputi Bidang Meteorologi Guswanto pada , Minggu (1/10).

Menurut Guswanto sebagian besar , terutama yang tersebut dimaksud berada dalam selatan ekuator, masih mengalami . Sebagian , menurut dia, akan memasuki periode peralihan musim selama Oktober sampai November .

Bagian yang dimaksud dimaksud memasuki masa peralihan musim pada kurun itu kebanyakan diprakirakan bercuaca pada siang hari.

Guswanto mengemukakan bahwa sepekan terakhir sebagian besar , terutama hingga Nusa Tenggara,  cenderung juga pertumbuhan awan minim pada siang hari.

Kondisi tersebut, menurut dia, menyebabkan sinar matahari pada siang hari langsung sampai ke permukaan bumi tanpa halangan signifikan dari awan dalam sehingga suhu udara dalam area luar ruangan terasa sangat .

Guswanto menerangkan bahwa pada akhir September posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator. Artinya, bagian yang digunakan mana berada dalam selatan ekuator sanggup kena dampak penyinaran matahari lebih besar tinggi intens dibandingkan lainnya pada pagi mendekati siang lalu juga siang hari.

“Namun demikian, fenomena astronomis ini tiada berdiri sendiri dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara tajam atau ekstrem dalam permukaan bumi,” kata Guswanto, melansir Antara.

Ia mengemukakan, faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, lalu tingkat kelembapan udara juga miliki dampak besar pada suhu di area area suatu .

Berdasarkan hasil pengamatan , ia menjelaskan,selama periode 22 sampai 29 September suhu maksimum terukur dalam beberapa pada siang hari cukup tinggi,berkisar 35 sampai 38 derajat Celsius.

“Suhu maksimum tertinggi selama periode hal itu ada yang dimaksud mencapai hingga 38 derajat Celsius, yang dimaksud mana terukur di tempat area Stasiun Klimatologi Semarang, Tengah, pada tanggal 25 lalu 29 September , serta di tempat area Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, , pada tanggal 28 September ,” tuturnya.

Menurut dia, suhu maksimum terukur pada area , , , , juga ,berada pada kisaran 35 sampai 37,5 derajat Celsius.

Suhu maksimum terukur mencapai 37,5 derajat Celsius di dalam area pada 29 September .

mengimbau kepada penduduk untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh serta juga kecukupan cairan tubuh, terutama bagi warga yang dimaksud digunakan beraktivitas dalam luar ruangan pada siang hari, supaya tiada terjadi dehidrasi, kelelahan, kemudian juga dampak buruk lainnya,” pungkasnya.

Sumber CNN

by Jakarta Inside