JakartaInsideCom –

Ratusan warga kembali menerobos masuk kompleks  di Yerusalem Timur untuk merayakan hari Sukkot pada Minggu (1/10).

Hari Sukkot yang dirayakan selama tujuh hari pada 29 September sampai 6 Oktober merupakan penutupan musim hari raya yang digunakan dimulai sejak perayaan Rosh Hashanah pada 15 September.

Pernyataan Departemen Wakaf yang mana dikelola mengungkapkan bahwa pasukan menghentikan Pintu Gerbang Al-Mughrabi, pada tempat sebelah barat daya , “setelah membiarkan 602 ekstremis ” masuk ke tersebut.

Menurut mata, para pemukim masuk secara bergerombol.

Kegubernuran Yerusalem menyiarkan sebuah dalam yang tersebut mana memperlihatkan ratusan pemukim berupaya membawa ke dalam kompleks.

mulai memperbolehkan pemukim masuk ke kompleks pada 2003, meskipun berulang kali mendapat kecaman dari warga .

Pada 18 September lalu, ratusan warga juga memaksa masuk kompleks pada Yerusalem Timur untuk merayakan tahun baru .

Dilansir , Anadolu, sebagian warga juga ditangkap oleh pasukan dalam insiden itu.

Kompleks memang rawan bentrokan lantaran menjadi tempat suci bagi umat dua yakni () kemudian (Tembok Ratapan).

Bagi Muslim, merupakan tempat suci paling penting ketiga setelah Masjidil di tempat area Mekkah juga di area dalam Madinah lantaran pernah menjadi kiblat pertama mereka.

Sementara itu, orang-orang menyebut kompleks sebagai Bukit Bait Suci atau Temple Mount.

Sumber CNN

by Jakarta Inside