jakartainside.com –
Jakarta – Salah satu sasaran utama pasukan tanah Israel di serangan ke Wilayah Gaza adalah terowongan bawah tanah yang dimaksud dibuat oleh kelompok bersenjata kelompok Hamas selama bertahun-tahun untuk merancang sistem inti operasinya.
Terowongan yang dimaksud diyakini melintasi seluruh wilayah Daerah Gaza sepanjang beratus-ratus kilometer, serta para ahli memperkirakan kedalamannya berkisar antara 15 hingga 60 meter.
Pasukan militer tanah Israel dilaporkan menggunakan alat canggih tapi awas untuk mendeteksi pergerakan pada bawah tanah Hamas.
Mereka menggunakan drone pembunuh juga robot anjing pelacak. Pengawasan tak henti-hentinya dilaksanakan oleh drone, menggunakan software canggih yang digunakan menganalisis pola pergerakan lalu dapat mengenali wajah individu dan juga mencocokkannya dengan database anggota kelompok Hamas yang dimaksud diketahui untuk mengungkap banyak atau ribuan pintu masuk.
Untuk robot anjing dinamai Oketz serta Samur yang telah dilakukan dilatih melacak di terowongan sepanjang 500 kilometer.
Analis pertahanan menjelaskan negara Israel menggunakan radar penetrasi tanah kemudian juga pendeteksi gravitasi. Hal ini dilaksanakan agar merekan dapat memetakan sistem di dalam bawah terowongan.
Namun masuk di terowongan yang dimaksud dibangun kelompok Hamas itu tak mudah. tanah Israel mencoba melengkapi robot-robotnya agar mampu menemukan berbagai jebakan yang digunakan.
Robot anjing yang mana disiapkan mempunyai sebagian kemampuan. Mulai dari mendeteksi bom kemudian komponen peledak, menemukan jalan masuk, dan juga menyerang dengan menggigit tangan personil musuh.
Terowongan itu jadi salah satu fokus Israel. sebab itu kehancurannya menjadi krusial bagi serangan balik terhadap organisasi Hamas yang menyerang negeri Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Rand Corporation mengungkapkan organisasi Hamas mempekerjakan 900 orang untuk mendirikan sistem terowongan. Bahkan organisasi itu juga mengirimkan kelompok engineer untuk belajar ke Iran.
Di Iran, regu belajar berbagai hal untuk pada di terowongan. Yakni terkait persediaan listrik, ventilasi, juga air.
Terowongan yang tersebut dibangun selama hampir satu dekade. Di sana, dilaporkan tersimpan berbagai senjata lalu juga cadangan makanan.
Artikel Selanjutnya Reaksi Petinggi Teknologi Yahudi Soal Perang Hamas–Israel
Sumber CNBC