jakartainside.com –

anjlok hampir 4% pada Rabu (22/11) setempat. Padahal, raksasa chip dengan syarat Serikat () yang disebutkan baru hanya mengumumkan kinera Q3 yang digunakan lebih besar baik daripada prediksi analis.

Sentimen buruk mengguncang , menyusul ketakutan pemodal menghadapi dampak buruk yang mana memblokir total akses chip ke .

Padahal, merupakan pangsa terbesar ketiga untuk . Keprihatinan penanam modal tentu memiliki dasar yang jelas.

Apalagi, terang-terangan mengungkapkan pesimis terhadap pada 2024 mendatang. Hal yang dimaksud disampaikan di keterangan resmi ke para .

“Kami memperkirakan pemasaran kami ke beberapa akan berkurang secara signifikan pada kuartal keempat tahun fiskal 2024. Namun, kami yakin penurunan yang disebutkan akan diimbangi oleh pertumbuhan yang mana kuat pada lain,” kata Chief Financial Officer (CFO) , Colette Kress, di suratnya untuk pemegang .

Dalam pemaparannya untuk analis, Kress menyatakan sedang berkoordinasi dengan beberapa klien di tempat Timur Tengah lalu untuk mendapatkan lisensi dari , agar bisa saja berjualan produk-produk chip berkinerja tinggi.

juga sedang mengembangkan produk-produk data center baru untuk mematuhi pemerintah juga tak memerlukan lisensi khusus. Namun, ia menyatakan item yang dimaksud tak akan berkontribusi besar untuk di tempat kuartal mendatang, dikutipkan dari CNBC International, Kamis (23/11/).

Sepanjang Q3 , pendapatan bertambah 206% secara tahun-ke-tahun (YoY) menjadi US$ 18,12 miliar. Angka itu lebih tinggi tinggi dari prediksi analis yang dimaksud mematok US$ 16,18 miliar.

berkontribusi terhadap lebih banyak darai seperlima total pendapatan pada kuartal yang digunakan berakhir 29 Oktober .

Profit mencapai US$ 9,24 miliar atau US$ 3,71 per lembar . Angka itu naik dari profit US$ 680 jt atau 27 sen per pada periode yang tersebut mirip tahun lalu.

Selanjutnya , Raksasa Malah Untung Besar

Sumber CNBC

by Jakarta Inside