JakartaInsideCom – Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa. Dari Sabang hingga Merauke, terdapat beragam suku, bahasa, dan tradisi yang semuanya hidup berdampingan di bawah satu atap bernama Indonesia.
Keberagaman ini menciptakan sebuah tantangan tersendiri bagi bangsa dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
Di tengah keberagaman tersebut, konsep “Bhinneka Tunggal Ika“ muncul sebagai semboyan yang mengakar kuat dalam identitas nasional Indonesia.
Namun, apa sebenarnya asal usul dari konsep ini? Bagaimana ia menjadi semboyan yang menggambarkan keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia yang pluralistik?
1. Sejarah dan Filosofi Bhinneka Tunggal Ika
Istilah “Bhinneka Tunggal Ika” berasal dari bahasa Sanskerta yang secara harfiah berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu.”
Frasa ini pertama kali ditemukan dalam Kakawin Sutasoma, sebuah karya sastra Jawa kuno yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14.
Kakawin ini diciptakan pada masa kerajaan Majapahit yang terkenal dengan kejayaannya dalam menyatukan wilayah Nusantara.